Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, artinya: setiap daerah atau negara memiliki adat istiadat yang berbeda; satu aturan di suatu daerah bisa berbeda dengan aturan di daerah lain. Nah begitu pun dengan penyebutan nama makanan atau minuman, bisa berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya, meskipun jenis makanan atau minuman yang dimaksudkan sebenarnya sama.
Ketika pertama kali tinggal di Tawau, Sabah, Malaysia, penulis menjumpai kejadian yang membuat tersenyum simpul ketika memesan minuman di sebuah rumah makan di Bandar Tawau. Saat itu, setelah mencatat semua pesanan makanan, pelayan pun menanyakan jenis minuman yang akan dipesan.
"Minumnya apa tuan?," tanya sang pelayan
"Saya pesan es teh tawar saja," jawab penulis
"Ais Teh O kosong?," jawab si pelayan dengan nada sedikit bertanya
Penulis yang tidak memperhatikan nada bertanya dari si pelayan dengan cepat menjawab: "Ya sudah, kalau kosong ganti saja dengan air mineral,".
Mendengar jawaban penulis, si pelayan kemudian menjawab
"Teh O kosong ada tuan," kali ini tanpa ada nada bertanya
"Lho bagaimana sih, tadi katanya kosong. Kok sekarang ada", jawab penulis dengan keheranan
Rekan penulis yang duduk di kursi sebelah dan sudah lama tinggal di Tawau kemudian menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan "ais teh O" adalah "es teh dengan gula atau es teh manis". Sedangkan Kata "O kosong" merujuk kata penggati dari "tanpa gula atau kosong". Sedangkan kata "ais" merupakan serapan dari Bahasa Inggris "ice" atau "es" dalam Bahasa Indonesia.