Di tengah keriuhan tayangan hitung cepat (quick count) suara Pemilu 2024, rumah produksi film Imajinari mengabarkan bahwa film "Agak Laen" yang diproduksinya meraih angka penonton lebih dari 5 juta pada Jumat (16/2) pukul 12.00 WIB.
"Sampai pukul 12.00 WIB, 5.000.000++ penonton udah cukup belum kasih Naomi dan Bene nikah di istana?" tulis rumah Produksi Imajinari di akun Instagramnya Â
Lewat capaian angka tersebut, film yang diproduseri Ernest Prakasa dan Dipa Andika dengan penulis cerita dan sutradara Muhadkly Acho diperkirakan bisa menempati posisi ke-6 dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Agak Laen bisa melewati jumlah penonton Dilan 1991 yang diputar pada tahun 2019 (5,25 juta), Sewu Dino (film tahun 2024 dengan penonton 4,9 juta), Laskar Pelangi (2008 dengan penonton 4,7 juta), dan Habibie & Ainun (2012 dengan penonton 4,6 juta). Keempat film ini sebelumnya menduduki peringkat 6 s.d 9 daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Pencapaian Agak Laen ke posisi ke-6 bisa terjadi karena sejak diputar pertama kali di gedung bioskop kali pada 1 Februari 2024, hingga kini masih diminati penonton. Di Theater XXI Summarecon Bekasi saja misalnya, pada Sabtu siang (17/2/2024) Agak Laen masih diputar serentak di empat theater.
Menggunakan judul yang sama dengan nama siniar (podcast) yang digawangi empat komedian jebolan Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas: Boris Bokir, Bene Dion, Indra Jeggel dan Okky Rengga, Agak Laen menghadirkan film bergenre komedi horor.
Film ini bercerita tentang empat sekawan, yakni Jegel, Boris, Bene, dan Oki yang mengelola wahana rumah hantu di Pasar Malam Rawa Senggol. Saat dikelola Jegel, Boris dan Bene, wahana rumah hantu tersebut selalu sepi pengunjung sehingga tidak heran bila ketiganya sampai menunggak sewa rumah yang dijadikan sebagai wahana rumah hatu tersebut. Ketiganya diancam untuk pindah oleh pengelola Pasar Malam yang bernama Jongki (diperankan Arie Keriting), apabila tidak segera melunasinya. Bukan hanya menunggak pembayaran sewa rumah hantu, ketiganya juga dihadapkan pada masalah keuangan pribadi yang tidak ringan.
Jegel selalu dikejar-kejar preman penagih hutang alias debt collector karena tidak mampu membayar hutangnya. Boris tidak punya uang untuk menyogok oknum tentara yang diharapkan dapat mewujudkan cita-citanya menjadi tentara. Adapun Bene sedang pusing menghadapi persyaratan nikah yang diminta calon bapak mertuanya.
Di tengah kesulitan tersebut, datanglah Oki yang baru keluar dari penjara. Oki yang merupakan sahabat Jegel, Boris dan Bene, pada awalnya datang untuk meminta bantuan pekerjaan karena sekeluarnya dari penjara, ia sulit mendapatkan pekerjaan. Pada saat yang sama, ia harus menanggung biaya pengobatan ibunya yang sedang sakit.
Alih-alih mendapatkan pekerjaan, Oki justru dihadapkan pada keluhan yang dihadapi ketiga sahabatnya. Oki kemudian menyampaikan usulan untuk merenovasi rumah hantu menjadi menasik dengan biaya yang didapat dari menggadaikan sertifikat tanah ibunya secara diam-diam. Â