"Bang, selamat ulang tahun ya."
"Ulang tahun saya masih tujuh bulan lagi. Kok sampeyan memberikan ucapan selamat sekarang?"
"Lho itu di group Whatsapp Group (WAG) Rukun Warga kita, saya baca barusan banyak warga yang memberikan ucapan selamat ulang tahun ke abang,"
"Enggak benar itu. Informasi saya berulang tahun hoaks. Karena itu, meski saya senang mendapat ucapan selamat, karena ucapan selamat adalah doa, saya sudah menginformasikan bahwa ulang tahun saya masih tujuh bulan lagi,"
"Tapi kenapa masih banyak warga yang mengucapkan selamat meski sudah ada informasi atau klarifikasi dari Abang?"
"Bisa jadi warga yang ikut mengucapkan selamat tidak membaca informasi yang saya sampaikan. Mereka malas manjat untuk membaca dan melakukan cek dan ricek informasi sebelumnya. Biasanya mereka lebih senang copy paste (copas) alias menyalin hasil dari informasi terdekatnya, meski tidak diketahui kebenaran."
'Kok bisa begitu Bang? Para warga RW kita kan banyak orang yang terpelajar dan berprofesi terhormat, bahkan tidak sedikit yang menjadi pejabat?."
"Sekarang ini, copas kan bisa dilakukan siapa saja. Perkembangan teknologi informasi telah membuat banyak orang mudah mendapatkan informasi. Akibatnya, saking mudahnya mengakses informasi, kita malah jadi terlalu abai dengan informasi, lebih-lebih lagi dengan kualitas informasi. Ini yang menjadi salah satu awal munculnya informasi hoaks."
"Kenapa bisa seperti itu Bang?"
"Ya karena terlalu mudah itu tadi. Akibatnya informasi yang kurang akurat atau hoaks, contohnya informasi mengenai ulang tahun saya, akan dengan mudah disantap dan disampaikan berulang-ulang oleh banyak orang."
"Jadi banyaknya informasi membuat meningkatnya potensi penyebaran informasi hoaks, karena membingungkan penerima informasi?"