Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Olahraga dan Penanaman Nilai Pancasila

9 September 2020   20:23 Diperbarui: 10 September 2020   15:46 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat," begitu slogan popular di tahun 1980-an. 

Slogan ini disampaikan Soeharto untuk pertama kalinya dalam Sidang Paripurna DPR tanggal 16 Agustus 1981, yang kemudian diperdengarkan di berbagai media massa sebagai bagian dari strategi membangun manusia Indonesia yang utuh lewat olahraga dan upaya mendorong prestasi olahraga nasional ke tingkat dunia.

Slogan tersebut diikuti dengan instruksi Presiden untuk melakukan pemassalan olahraga sejak jenjang sekolah dasar. Sedini mungkin anak-anak Indonesia musti ditumbuhkan minatnya pada olahraga.

Ujungnya adalah penetapan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada 9 September 1983, tangal 9 September diambil dari tanggal pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama Indonesia di Surakarta, 9 September 1948.

Tidak hanya berhenti pada penetapan Haornas, Pemerintah Orde Baru juga menetapkan program Jam Krida Olahraga dengan Keputusan Presiden RI No. 17 tahun 1984. 

Berdasarkan Keppres ini para PNS, ABRI, karyawan BUMN, BUMD, pelajar dan mahasiswa setiap Jumat pagi sebelum jam kerja diharapkan melakukan kegiatan olahraga selama 30 menit, dengan melaksanakan olahraga senam pagi Indonesia,

Kini di tengah peringatan Haornas 9 September 2020, slogan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat seolah lenyap di tengah pergantian rejim pemerintrahan pasca reformasi. Pemberitaan mengenai peringatan Haornas 2020 tidak gegap gempita dan terdengar sayup-sayup.

Padahal melalui olahraga, banyak nilai-nilai yang patut diteladani seperti kedisiplinan, sportivitas, hingga perwujudan nilai persatuan dan kesatuan. 

Ketika para olahragawan Indonesia bertanding mewakili bangsa dan negara, masyarakat tidak lagi memandang suku, ras atau agama. Masyarakat lebih mengedepankan semangat persatuan dan nasionalisme.

Melalui olahraga dan laku olahragawan kita belajar untuk tidak menghalalkan segala cara. Terdapat nilai yang lebih besar dari sekadar mengejar kemenangan yaitu menumbuhkembangkan nilai-nilai luhur, meningkatkan produktivitas dan kesehatan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Dengan sehat melalui olahraga maka akan berkurang biaya pengobatan.

Dari sisi olahragawannya sendiri, nilai-nilai yang ditunjukkannya pada dasarnya merupakan implementasi dari nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun