Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Solidaritas Sobat Ambyar Solidaritas Kita

12 April 2020   10:21 Diperbarui: 12 April 2020   11:32 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semalam, menjelang akhir Konser Amal dari Rumah di Kompastv, host acara Rosiana Silalahi menghadirkan Presiden Joko Widodo di saluran telepon untuk menyapa Didi Kempot, the Godfather of the Brokenheart yang malam itu manggung dari rumahnya di Solo.

Presiden mengapresiasi inisiatif Didi Kempot dan KompasTV yang menggelar konser dari rumah untuk menghimbau warga, khususnya yang bekerja di Jakarta, untuk tidak mudik di tengah wabah Covid-19.

Himbauan sangat diperlukan karena banyak warga yang mulai mudik jelang Ramadhan. Padahal dengan tidak mudik diharapkan dapat diputuskan mata rantai penyebaran virus corona.

Jangan sampai pemudik  menjadi pembawa virus corona yang dapat menular ke keluarga di kampung halaman.

Selain berikan himbauan, pada konser ini dilakukan pula pengumpulan dana bantuan secara langsung, antara lain lewat web kitabisa.com.

Selama sekitar 3 jam, meski sempat diwarnai server yang ambyar, konser berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp. 4,8 milyar.
 
Seperti dikatakan inisiator kegiatan Blontank Poer, pengumpulan dana yang dilakukan sebenarnya bukan tujuan utama. Tujuannya sederhana, bisa menyampaikan himbauan untuk tidak mudik dan memberikan hiburan kepada sobat ambyar, sadboi, kempoters, dan warga yang saat ini sedang menderita karena corona. Karenanya, berapapun donasi.yang terkumpul patut disyukuri dan berharap dapat disalurkan sebagaimana mestinya.

Tingginya antuasiasme untuk berdonasi, hingga sempat membuat server donasi menjadi ambyar,  memperlihatkan tingginya solidaritas dan gotong fans Didi Kempot yaitu sobat ambyar, sadboi ataupun kempoters. 

Dengan solidaritas tinggi dan semangat hotong royong mereka memberikan donasi, dengan beragam besaran donasi.  Ada yang transfer Rp. 10 ribu, ada pula yang jumlahnya jutaan rupiah.

Apa yang dilakukan fans Didi Kempot, menunjukkan bahwa lewat musiknya, Didi Kempot bukan sekedar membangkitkan cinta tembang musik camopur sari khas Indonesia, tetapi juga membangkitkan dan memelihara solidaritas di kalangan masyarakat akar rumput.

Solidaritas dan gotong royong yang diperlihatkan sobat ambyar, sadboy dan kempoters sejatinya adalah kearifan lokal yang hidup dalam keseharian masyarakat Indonesia. Kearifan lokal yang tidak terbatas pada norma-norma dan nilai-nilai budaya, tetapi juga segala unsur gagasan, termasuk yang berimplikasi pada teknologi, penanganan kesehatan, dan estetika. 

Kearifan lokal sejatinya adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal memiliki kandungan nilai kehidupan yang tinggi dan layak terus digali, dikembangkan, serta dilestarikan sebagai antitesis atau perubahan sosial budaya dan modernisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun