Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selamat Ulang Tahun Bung Karno Sang Pemimpin

6 Juni 2018   22:22 Diperbarui: 7 Juni 2018   18:16 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Soeakrno di majalah Newsweek 15 februari 1965 / Photo Aris Heru Utomo

Hari ini 6 Juni 117 tahun yang lalu di Surabaya (bukan Blitar) telah lahir seorang anak lelaki bernama Koesno Soesrodihardjo dari pasangan suami istri Raden Soekemi Soesrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.  Koesno Sosrodihardjo yang kemudian berganti nama menjadi Soekarno atau akrab dengan sebutan Bung Karno  merupakan salah seroang bapak pendiri bangsa yang menghabiskan sebagian besar masa hidupnya untuk berpikir dan berjuang atas nama kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sebagai pendiri bangsa dan Proklamator/Presiden RI pertama banyak tulisan yang mengisahkan sosok Bung Karno, mulai dari kisah masa kecilnya, masa perjuangan, masa kejayaan, himgga masa keterpurukannya. Dari sekian banyak tulisan mengenai Bung Karno, salah satu tulisan yang menarik adalah tulisan "Soekarno Head to A Nation" yang menjadi artikel utama majalah Newsweek terbitan 15 Februari 1965. Sebuah tulisan faktual yang mengisahkan kebijakan Bung Karno di tahun-tahun yang dikenal sebagai "A Year of Living Dangerously", masa dimana terjadi pertarungan politik memperebutkan kekuasaan yang dipimpin Partai Komunis Indonesia.

Dalam majalah bersampul coklat yang menampilkan foto Bung Karno dalam pakaian kebesaran, lengkap dengan atribut dan tanda jasa serta peci hitam, diceritakan mengenai sikap Bung Karno sebagai pemimpin tertinggi di Indonesia yang flamboyan, penuh kharisma, dan memiliki personalitas yang kompleks.

Newsweek menyebutkan bahwa Bung Karno merupakan seorang pemimpin yang telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang disegani, tidak saja di Asia Tenggara, namun juga dunia. Di bawah kepemimpinan Bung Karno, Indonesia sangat percaya diri dengan potensi yang dimiliki dan mempergunakan potensinya tersebut untuk melaksanakan kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan tegas dan penuh percaya diri.

Menurut Newsweek, salah satu bentuk kepercayaan diri Bung Karno diperlihatkan ketika ia mengumumkan bahwa Indonesia akan memiliki bom atom sendiri pada akhir tahun 1965. Sebuah pengumuman yang sontak saja memunculkan kekhawatiran di dunia Barat. Di tengah meluasnya pengaruh dan ancaman komunisme di Asia Tenggara, dunia Barat  khawatir Indonesia akan menjadi salah satu ancaman terhadap stabilitas keamanan dan perdamaian di Asia Tenggara, selain ancaman komunisme dari China.

Mengingat Newsweek edisi ini terbit di bulan Februari 1965 tentu saja tidak muncul fakta bahwa Bung Karno yang terkesan kuat sebagai pemimpin pada akhirnya  tergusur dari puncak kekuasaan pasca pemberontakan Partai Komunis Indonesia pada 30 September 1965. Namun,  meski tergusur d dari puncak kekuasaan,   pengakuan dan penghargaan masyarakat Indonesia terhadap kontribusi Bung Karno  yang sangat besar dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak berkurang.

Kontribusi Bung Karno yang sangat besar dalam mewujudkan NKRI patut digarisbawahi, apalagi mengingat bahwa di hari-hari belakangan ini terdapat kecenderungan terjadinya pelemahan terhadap NKRI. Kurang kuatnya penegakan hukum, meningkatnya sikap intoleran, terjadinya konflik SARA dan golongan serta munculnya radikalisme merupakan beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya pelemahan NKRI.

Akhirnya, selamat uang tahun kelahiran ke-117 Bung Karno. Terima kasih atas jasamu membangun NKRI. Semoga apa yang telah kau dan para pendiri bangsa lainnya lakukan untuk membangun dan menegakkan NKRI dapat diteruskan oleh seluruh anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun