Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Blogger, SEA Games dan Komunitas ASEAN

16 November 2011   06:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:36 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada waktu yang bersamaan, dua perhelatan akbar negara-negara di kawasan Asia Tenggara dilangsungkan di Indonesia. Yang pertama adalah pertandingan olah raga antar negara di Asia Tenggara atau SEA Games di Palembang dan Jakarta dari tanggal 11-25 Nopember 2011. Sementara yang kedua adalah Konperensi Tinggi Tinggi (KTT) ASEAN di Bali tanggal 17-19 Nopember 2011 yang membahas masa depan masyarakat ASEAN. Dari kedua perhelatan tersebut, gaung SEA Games sepertinya lebih populer dibandingkan KTT ASEAN. Hal tersebut bisa terjadi karena selain pemberitaan media yang lebih luas dan beragam, pertarungan di setiap cabang olah raga yang dipertandingkan di SEA Games lebih melibatkan emosi dan nasionalisme masyarakat di negara-negara ASEAN, khususnya para atlit, pelatih, official dan tentu para penonton yang terlibat. Sementara "pertarungan ide" di KTT ASEAN yang membahas masa depan Komunitas ASEAN hanya melibatkan para pejabat tinggi negara, sehingga tidak menapikkan kesan sebagai pertemuan elitis. Di tengah kedua perhelatan besar tersebut, blogger hadir sebagai salah satu aktor yang turut serta menyebarluaskan kedua kegiatan tersebut dan menyampaikan tanggapannya ke publik, selain pemberitaan di media massa arus utama (mainstream). Peran Blogger Kehadiran blogger dalam penyebarluasan dan penerimaan informasi menjadi hal yang menarik karena sejalan dengan semangat pembentukan Komunitas ASEAN yang diharapkan peran serta masyarakat (people-to-people contac)t dan diarahkan oleh masyakarat (people driven). Melalui blog, seorang blogger dapat: (1) membuka diskusi mengenai suatu permasalahan tanpa perlu memiliki semua jawaban atas permasalahan yang sedang dibahas; (2) memperdalam isu-isu yang sedang dikerjakan; (3) mendorong percakapan dan kegiatan online media sosial. Blog juga bukan sekedar media komunikasi antar blogger tetapi merupakan suatu media bagi masyarakat untuk mengemukakan berbagai pendapat secara informal tentang berbagai isu yang berkembang di masyarakat. Karenanya tidak perlu diragukan lagi bahwa blogger memiliki peran penting dalam mendorong penyebarluasan informasi, melakukan dialog, dan kegiatan online lewat blog. Dengan peran tersebut di atas dan didukung perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), penggunaan blog di seluruh dunia terus meningkat dari waktu ke waktu. Menurut data BlogPulse.com, saat ini diperkirakan terdapat 176,5 juta blog, dengan penambahan blog baru sekitar 100 ribu blog per hari Sedangkan di Indonesia sendiri, menurut data SalinGSilang.com, jumlah blog juga meningkat pesat. Berawal hanya sekitar 20-an blog di tahun 2000, saat ini diperkirakan terdapat 5,2 juta blog dari 84,7 pengguna internet. Di Indonesia, blogger selain aktif memanfaatkan blog, mereka juga memanfaatkan mikro blog seperti Facebook dan Twitter untuk menyebarluaskan opini dan gagasan-gagasan mereka ke masyarakat. Selain itu, blogger juga rajin kumpul-kumpul (kopi darat) dan membentuk suatu komunitas blogger seperti Komunitas blogger Bunderan Hotel Indonesia di Jakarta dan Komunitas Blogger Bekasi di Bekasi. Blogger yang tergabung dalam berbagai komunitas tersebut aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan berskala nasional, lintas komunitas dan daerah, seperti Amprokan Blogger oleh Komunitas Blogger Bekasi (2010-2011). Melalui kopi darat, para blogger membuka dan melanjutkan dialog online tentang berbagai isu keseharian, mulai dari teknologi internet, politik, lingkungan hidup, hingga kuliner. Melihat arti penting blogger, tidak heran jika berbagai media besar di Indonesia seperti Kompas dan The Jakarta Post terdorong untuk membuat blog seperti Kompasiana dan Blog IMO untuk mengajak para pembacanya berbagi ide dan informasi serta berpartisipasi dalam proses pengembangan kemasyarakatan lewat kegiatan jurnalisme warga. SEA Games dan ASEAN Di tengah gegap gempita penyelenggaraan kedua kegiatan masyarakat Asia Tenggara, banyak anggota masyarakat yang mengira bahwa jumlah negara peserta SEA Games sama dengan anggota ASEAN. Padahal peserta SEA Games adalah 10 negara anggota ASEAN ditambah Timor Leste yang belum menjadi anggota ASEAN. Sejarah pembentukan SEA Games dan ASEAN pun berbeda. SEA Games berawal dari pertandingan olah raga dua tahunan antara negara-negara di Semenanjung Asia Tenggara yang dikenal sebagai Southeast Asian Peninsular Games atau SEAP Games dan diikuti Thailand, Burma (Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam, Kamboja dan Singapura. SEAP Games pertama kali diselenggarakan di Bangkok tahun 1959. Tujuan penyelenggaraan SEAP Games adalah untuk mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan Asia Tenggara. Penentuan keanggotaan diatur oleh Federasi Olah Raga Asia Tenggara (Southeast Asia Games Federation). Indonesia sendiri, bersama dengan Filipina, secara resmi baru bergabung pada tahun 1977. Bergabungnya Indonesia dan Filipina ke SAP Games berakibat pada perubahan nama SEAP Games menjadi SEA Games, dengan menghapus kata Peninsular (Semenanjung) karena Indonesia dan Filipina bukan negara yang terletak di Semenanjung. Jika SEAP Games dibentuk tahun 1959, maka ASEAN baru terbentuk 8 tahun kemudian, tepatnya 8 Agustus 1967. Saat itu, ASEAN dibentuk ditengah situasi Perang Dingin oleh 5 negara di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura. Satu negara lagi yaitu Brunei Darussalam bergabung pada tahun 1984. Tujuan pembentukan ASEAN adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat kawasan. Keanggota ASEAN diputuskan bersama oleh seluruh negara anggota ASEAN. Dari sisi keanggotaan, terlihat bahwa meski ikut dalam SEAP Games dan SEA Games. Karena alasan politik, tiga negara Indochina yaitu Vietnam, Laos, dan Kamboja tidak masuk sebagai ASEAN hingga beberapa tahun setelah berakhirnya Perang Dingin. Vietnam baru menjadi anggota ASEAN tahun 1995, Laos (1997), dan Kamboja (1998). Ditambah Myanmar yang bergabung pada tahun 1997, keanggotaan ASEAN genap 10 negara. Sementara keanggotaan Timor Leste di ASEAN masih dalam proses pembahasan. Dukungan Blogger bagi Komunitas ASEAN Dari sisi tujuan pembentukan dan penyelenggaraan kegiatan, sebenarnya SEA Games dan ASEAN memiliki kesamaan yaitu untuk mempererat kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan Asia Tenggara. Dalam konteks pilar-pilar kerjasama ASEAN, kegiatan pertandingan olah raga SEA Games dapat dimasukkan dalam pilar ketiga ASEAN yaitu kerjasama sosial dan budaya. Dan guna mendorong peningkatan kerjasama tersebut, blogger melihat bahwa upaya mendorong people-to-people contact di ASEAN tidak cukup dengan pertandingan olah raga seperti SEA Games. Perlu upaya-upaya penguatan lainnya. Salah satunya melalui pembentukan Komunitas Blogger ASEAN chapter Indonesia (disingkat ABC-Indonesia) pada tanggal 10 Mei 2011. Komunitas blogger yang dibentuk ini merupakan komunitas blogger pertama di ASEAN, dan embrio jejaring masyarakat lintas negara di kawasan Asia Tenggara. Pembentukan ABC-Indonesia ini disambut hangat oleh masyarakat seperti tercermin dari Pernyataan Presiden SBY ketika membuka pertemuan para Menteri ASEAN di Bali bulan Juli 2011 lalu. Dalam pernyataannya, Presiden SBY mengapresiasi pembentukan Komunitas Blogger ASEAN sebagai langkah inovatif dan layak ditiru oleh anggota masyarakat lainnya. Dalam kaitan ini, langkah ABC-Indonesia untuk menyelenggarakan ASEAN Blogger Conference di Bali, 16-17 Nopember 2010, berperan penting dalam membentuk jaringan strategis Komunitas Blogger ASEAN dan menyiapkan peta jalan serta kegiatan ASEAN Awareness. Melalui kegiatan tersebut, Komunitas Blogger ASEAN secara langsung memperlihatkan peran dan kontribusinya dalam pembentukan Komunitas ASEAN 2015 melalui blog. Komunitas Blogger bukan hanya untuk para blogger tetapi juga seluruh anggota masyarakat dan forum yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai perkembangan mengenai ASEAN dan mendorong pemahaman dan partisipasi publik dalam mewujudkan Komunitas ASEAN 2015. Dengan semangat tersebut, pembangunan Komunitas ASEAN tidak lagi mesti menunggu inisiatif dari pemerintah masing-masing negara anggota ASEAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun