Minggu kedua Oktober 2010, saya berkesempatan mengunjungi Provinsi Seribu Pulau di kawasan timur Indonesia yaitu Provinsi Maluku. Rasanya amat sangat disayangkan jika sudah jauh-jauh terbang ke kota Ambon namun melewati kesempatan mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah ini. Untuk itu usai menuntaskan pekerjaan, saya pun mengayunkan langkah kaki menuju tempat wisata yang terdapat di daerah ini. Salah satu tempat wisata tersebut adalah Pintu Kota yang terletak di desa Airlouw, sekitar 30 perjalanan darat dari Kota Ambon. Untuk mencapai lokasi ini saya mesti menyusuri jalan yang agak berkelok-kelok di sisi barat Pulau Ambon. Dengan infrastruktur jalan raya yang relatif baik, perjalanan menjadi terasa nyaman, apalagi sepanjang perjalanan kita pun dapat menengok pemandangan di laut lepas. Setibanya di tempat tujuan kami segera membeli tiket untuk dapat memasuki Pintu Kota. Dinas Pariwisata kota Ambon mengenakan tarif sebesar Rp. 2.000 per orang dan Rp 10 ribu untuk parkir mobil. Usai dengan urusan pembayaran, kami pun segera memasuki areal tempat wisata tersebut. Meski hari Minggu, kawasan wisata ini ternyata tidak terlalu ramai oleh pengunjung. Hanya beberapa motor terlihat diparkir di kawasan tersebut, sementara mobil yang kami tumpangi menjadi mobil pengunjung satu-satunya. Mendengar nama Pintu Kota, mungkin anda akan membayangkan sebuah pintu gerbang atau gapura untuk masuk ke kota Ambon. Namun Pintu Kota sebenarnya adalah sebuah karang raksasa yang menjorok ke laut dan memiliki lubang besar menyerupai pintu di bawahnya. Dari lubang ini kita bisa menyaksikan panorama Teluk Ambon yang indah. Sementara dari atas bukit, pengunjung dapat memuaskan pandangan ke arah laut. Kebetulan ketika saya berkunjung laut sedang surut sehingga batu-batu karang di sekeliling Pintu Kota seolah bermunculan dari dasar laut. Perpaduan batu karang berlubang dengan batu-batu karang kecil di sekelilingnya serta hamparan laut luas menjadikan pemandangan di kawasan ini menjadi lebih indah dan menyegarkan mata. Rasanya tidak bosan menatapnya berlama-lama. Tanpa berlama-lama saya pun segera menuruni bukit menuju kawasan pantai. Terlihat beberapa pengunjung sedang asyik berduaan di beberapa tempat memanfaatkan sepinya kawasan pantai. Sementara di dekat Pintu Kota tampak sebagian pengunjung sedang berfose dan sesekali membasahi kakinya dengan air laut yang menerjang dengan halus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H