Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Blogger dalam Pembentukan Komunitas ASEAN

21 Juli 2010   00:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:43 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa persamaan antara blogger dan ASEAN?” begitu pertanyaan seorang teman ketika mengetahui bahwa saya seorang blogger dan bekerja di institusi yang erat terkait dengan masalah ASEAN.

Belum sempat saya menjawab pertanyaan tersebut, teman saya langsung menjawabnya sendiri “Sama-sama senang membentuk komunitas. Lihat saja di kalangan blogger ada Komunitas Blogger Bekasi, Komunitas Blogger Bengawan Solo, Komunitas Blogger Tugu Pahlawan dan sebagainya. Adapun ASEAN sendiri pada tahun 2015 nanti akan membentuk Komunitas ASEAN”.

“Benar sekali, mereka membentuk komunitas karena memang ada banyak kesamaan untuk melakukan hal itu. Sesuai asal kata Komunitas (communitas), yang berarti kesamaan, kesamaan dalam suatu komunitas bisa berupa tujuan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, tempat tinggal atau sejumlah kesamaan lainnya” timpal saya segera.

“Blogger membentuk komunitas, bisa jadi karena adanya kesamaan tempat tinggal seperti pada Komunitas blogger yang saya sebut di atas. Kesamaan tersebut kemudian juga didukung kesamaan tujuan, misalnya ingin mempromosikan atau menceritakan segala hal menyangkut kota tempat tinggalnya seperti yang dilakukan Komunitas Blogger Bekasi”, ujar saya lagi

“Adapun bagi ASEAN, selain memiliki kesamaan tempat tinggal yaitu di kawasan Asia Tenggara, ada banyak kesamaan lainnya seperti sumber daya dan preferensi yang dapat didaya gunakan bagi kemajuan bersama, terlebih sejak terbentuknya ASEAN baru”, ujar saya masih menambahkan.

Ya sejak hampir dua tahun lalu, tepatnya sejak disepakatinya Piagam ASEAN pada tanggal 15 Desember 2008, ASEAN memang telah berubah menjadi ASEAN baru. Dengan Piagam ASEAN tersebut, ASEAN menjadi suatu organisasi yang memiliki legal personality dan aturan hukum yang jelas. ASEAN pun semakin memantabkan langkahnya menuju terbentuknya suatu Komunitas ASEAN di tahun 2015. Suatu Komunitas ASEAN yang didasarkan pada 3 pilar yaitu: Politik Keamanan, Ekonomi dan Sosial-Budaya.

Selain kesamaan dalam membentuk komunitas, lalu apa hubungannya blogger dengan ASEAN dan bagaimana perannya dalam ikut serta membentuk Komunitas ASEAN?

Pasal 1 ayat 13 Piagam ASEAN menyebutkan bahwa dalam upaya menjadikan ASEAN yang berorientasi kepada masyarakat maka “all sectors or society are encouraged to participate in, and benefit from, the process of ASEAN integration and community building.” Dalam konteks inilah maka blogger kemudian memiliki keterkaitan dan peran di ASEAN. Sebagai penulis indie dan pewarta warga, blogger dan komunitasnya dapat berpartisipasi dalam proses integrasi dan pembentukan komunitas ASEAN mewakili suara baru masyarakat Indonesia dan kawasan dengan semangat egaliter dalam menyebarluaskan informasi ke berbagai lapisan masyarakat, melengkapi apa yang sudah diwartakan media massa.

Blogger dapat berperan dalam meningkatkan interaksi beragam entitas yang terkait dengan ASEAN, dan interaksi antar rakyat negara-negara anggota ASEAN melalui berbagai kerjasama di berbagai bidang, khususnya di sektor ekonomi dan sosial-budaya. Blogger juga dapat membantu mendekatkan masyarakat ASEAN dalam berbagai program ASEAN. sehingga pada masa mendatang ASEAN bukan lagi hanya didominasi oleh kalangan pejabat pemerintah dan diplomat. Karena bagaimanapun integrasi ekonomi dan kerjasama keamanan akan menjadi tidak berarti jika links di antara masyarakatnya lemah.

Dalam konteks ini, tidak mengherankan jika kemudian Kementerian Luar Negeri RI mulai melibatkan peran serta blogger dalam menyebarluaskan perkembangan ASEAN ke seluruh pemangku kepentingan di Indonesia. Salah satu tujuannya adalah agar masyarakat lebih ngeh dan aware mengenai beragam isu menyangkut hubungan antar bangsa-bangsa di Asia Tenggara.

Ketika pertama kali saya usulkan pelibatan peran serta komunitas blogger, memang sempat muncul pertanyaan mengenai kesiapan mereka dalam menerima dan melaksanakan kegiatan mempromosikan ASEAN. Sempat muncul pandangan bahwa isu mengenai ASEAN bukanlah isu yang seksi bagi para blogger yang umumnya lebih tertarik dengan isu-isu di seputar perkembangan teknologi informasi dan upaya memonetize blognya. Masalah ASEAN hanya dipandang sebagai masalah politik yang menjadi urusan pemerintah.

Masalah lain adalah keraguan mencakup aspek organisasional dan pengelolaan kegiatan oleh komunitas blogger. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa komunitas blogger pada dasarnya dibentuk tidak disertai dengan aturan yang ketat seperti yang biasanya tercantum dalam AD/RT suatu organisasi. Selain itu, kepengurusan komunitas blogger pun diisi oleh orang-orang yang menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara sukarela, tanpa struktur organisasi yang kaku. Sehingga seringkali kedodoran dalam mengelola suatu kegiatan berbasis komunitas.

Setelah berhasil meyakinkan pimpinan bahwa komunitas blogger dapat diajak bekerjasama dan pelibatan berbagai komunitas blogger di Indonesia sangat penting dalam penyebar luasan pemahaman menyangkut ASEAN dan sebagai langkah awal digulirkannya ide pembentukan komunitas blogger regional seperti Komunitas Blogger ASEAN, maka kegiatan sosialisasi dan diskusi mengenai ASEAN bersama komunitas blogger pun dapat disetujui.

Kick off kegiatan pun dilakukan di Surabaya pada tanggal 22 Mei 2010 dengan menggandeng Komunitas Blogger Surabaya sebagai mitra. Hadir sebagai peserta adalah para blogger dari Surabaya dan sekitarnya seperti dari Madura, Sidoarjo, Malang dan Gresik. Tanggapan para blogger yang hadir pada acara ini sangat positif. Setelah mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antar negara di ASEAN, akhirnya ide membentuk jejaring blogger di tingkat regional pun mulai tercetus.

Menyusul keberhasilan kegiatan di Surabaya, kegiatan kedua digelar di Solo pada tanggal 6 Juli 2010. Kegiatan kali ini dilaksanakan bekerjasama dengan Komunitas Blogger Bengawan Solo. Selain dihadiri para blogger kota Solo, pelajar dan mahasiswa serta penggiat LSM, yang sangat menarik perhatian adalah kehadiran Walikota Solo Joko Widodo. Walikota Solo sangat antusias dengan kegiatan ini dan mengharapkan bahwa melalui kegiatan seperti ini Kementerian Luar Negeri bersama-sama dengan blogger dapat mendorong aktivitas peningkatan jejaring kerjasama dengan masyarakat di negara-negara ASEAN lainnya.

Setelah Solo, setidaknya masih ada satu kegiatan serupa yang rencananya akan diselenggarakan di Bekasi pada tanggal 7 Agustus 2010 mendatang. Kali ini tentu saja yang digandeng adalah Komunitas Blogger Bekasi yang dikenal dengan sebutan Be-Blog. Selain para pembicara yang berasal dari Kementerian Luar Negeri, akan hadir pula sebagai pembicara adalah administrator Kompasiana Pepih Nugraha, yang akan bicara mewakili blogger.

Pada acara ketiga ini tentu saja diharapkan para blogger dan peserta lainnya akan memperoleh informasi yangt memadai menyangkut ASEAN, semakin peduli dengan beragam isu yang mengemuka di ASEAN. Selain itu diharapkan pula muncul berbagai pandangan dan usulan yang lebih konkrit terkait Komunitas ASEAN dan peran masyarakat Indonesia, termasuk blogger.

Jika para Kompasianer ingin hadir, mohon dicatat tanggal pertemuan di atas dan siapkan waktunya. Pengumuman lebih lanjut akan disampaikan pada kesempatan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun