Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Memasak Telor di Kawah Domas

4 April 2010   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_110050" align="alignleft" width="300" caption="Kawah Ratu / Foto oleh Aris Heru Utomo"][/caption]

Kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu di Lembang, Bandung dikenal sebagai kawasan wisata yang menyajikan keindahan alam pegunungan dan kawah yang masih aktif seperti Kawah Ratu, Upas dan Domas. Dari puncak Gunung Tangkuban Perahu di ketinggian 1860 meter, kita bisa melihat Kawah Ratu yang masih aktif seperti  sebuah mangkuk raksasa dengan lekukan-lekukan tanah pada dindingnya. Suatu pemadangan alam yang luar biasa indahnya dan sekaligus memperlihatkan kebesaran Allah SWT.

Memanfaatkan libur Paskah (3 April 2010), kami sekeluarga pun mengunjungi tempat wisata Tangkuban Perahu tersebut.  Kami menempuh perjalanan ke arah Lembang yang berjarak sekitar 30 KM dari Kota Bandung.  Setibanya di tempat tujuan, awalnya kami akan masuk dari pintu 2, tapi oleh petugas diarahkan ke pintu 1 (sekitar 1 KM dari pintu 2) karena jalan dari pintu 2 rusak berat dan sulit dilalui kendaraan. Di pintu masuk pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 13.000,- per orang, parkir kendaraan roda empat sebesar Rp. 1.500,- (untuk bis dikenakan tarif sebesar Rp. 8.500,-). Khusus untuk kendaraan roda 4 dan sepeda motor bisa langsung diparkir hingga bibir Kawah Ratu. Sementara untuk bis disiapkan tempat parkir di bagian bawah.

[caption id="attachment_110054" align="alignright" width="300" caption="Kios Souvenir di Puncak Tangkuban Perahu / Foto oleh Aris Heru Utomo"][/caption]

Di puncak Kawah Ratu ini, para pengunjung bisa berfoto ria dengan menampilkan pemandangan alam puncak Gunung Tangkuban Perahu sebagai latar belakang. Selain wisatawan domestik, banyak pula wisatawan mancara negara  seperti dari Eropa, Jepang, China dan Malaysia yang mengabadikan keindahan alam di kawasan ini. Lelah berjalan dan menikmati pemandangan, wisatawan dapat menikmati beragam penganan seperti jagung dan uli bakar, pisang dan tahu goreng, bakso atau mie rebus siap saji. Selain itu wisatawan juga bisa membeli cinderamata seperti kaos, selendang, topi, gelang, cincin, batu alam, tanaman bonsai hingga angklung dan senjata  khas Jawa Barat.

Seperti telah sedikit disinggu di atas, selain Kawah Ratu, ada juga kawah aktif lain di kawasan Tangkuban Perahu yaitu Kawah Domas. Untuk mencapai Kawah Domas, kita bisa turun langsung dari Kawah Ratu menyusuri jalan setapak sepanjang 1,2 KM. Bagi yang tidak terbiasa dengan wisata alam, menuruni jalan setapak ini bisa cukup melelahkan. Hutannya yang masih hijau dan rimbun menjadikan perjalanan menuju Kawah Domas cukup mengasyikan. Jika anda tidak cukup kuat menyusuri langsung jalan setapak dari Kawah Ratu, anda bisa mengambil jalan pintas dari arah lain yang terletak di bagian tengah gunung. Dari sini perjalan ke Kawah Domas memang lebih mudah dan hanya perlu waktu sekitar 30 menit berjalan kaki.

[caption id="attachment_110077" align="alignright" width="300" caption="Belerang dalam botol / Foto oleh Aris Heru Utomo"][/caption]

Berbeda dengan Kawah Ratu yang hanya dapat dinikmati keindahannya dari puncak gunung, maka Kawah Domas dapat didatangi secara langsung. Di kawah yang masih aktif ini wisatawan dapat merasakan langsung bau belerang dan menikmati kehangatan air kawah yang meletup-letup. Semburan air panasnya yang berkisar antara 94-98 derajat Celcius bisa menjadi sensasi dan pengalaman baru. Kita dapat relaks dengan merendamkan kaki di kehangatan air kawah. Dengan memanfaatkan jasa tukang pijat, kita juga bisa merasakan nikmatnya pijatan menggunakan lumpur kawah.

[caption id="attachment_110079" align="alignleft" width="300" caption="Merebus Telor / Foto oleh Aris Heru Utomo"][/caption] Yang tidak kalah mengasyikan, kita juga dapat merebus telor selama sekitar 10 menit. Telor bisa didapatkan dari pedagang yang terdapat di lokasi ini. Harganya Rp 2.500,- per butir. Telor yang direbus selama 10 menit ini dijamin matang dan dapat disantap ditempat (sambil merendamkan kaki di kehangatan air kawah). Tidak ada perubahan rasa dari telor yang disantap, rasanya sama seperti kita merebus telor menggunakan air panas biasa. Anda ingin mencoba? Silahkan luangkan waktu libur anda ke kawasan Gunung Tangkuban Perahu dan mampir lah di Kawah Domas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun