Mohon tunggu...
Ari Setiawan
Ari Setiawan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pemuda & Pemudi : "Prestasi" atau "Jeruji Besi"

30 Januari 2017   12:04 Diperbarui: 30 Januari 2017   12:22 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sengaja ditulis dengan kalimat pemuda dan pemudi, karena sebagai pembeda antara anak muda laki-laki dengan anak muda perempuan, supaya ada sifat ke khasan di antara keduanya yang berbeda dalam peran dan aktivitas pribadinya. Kalau dilihat dari segi fisik, jelas pemudi yang sangat mendominasi dalam penampilan diri (Fashion). Akan tetapi kalau dipandang dari segi energi, jelas pemuda yang paling perkasa. Yang jadi pertanyaan, sudahkah pemuda dan pemudi mencetak prestasi..? lalu, manakah yang paling banyak mencatatkan rekor prestasi, pemudakah atau pemudikah..? trus, bagaimana peran mereka, apakah banyak mengarah kepada "Prestasi" atau "Jeruji Besi"..?

Prestasi yang dimaksud di sini adalah, prestasi yang dapat menghasilkan suatu kebaikan dan keuntungan, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kehidupan orang lain. Setidaknya prestasi yang kita raih, haruslah berdasarkan niat dan kemauan yang jelas, tanpa ada pengaruh dari orang lain, semuanya terlahir dari hasrat dan keinginan diri. Jika tujuan hidup kita untuk mendapatkan prestasi, baik prestasi keilmuan maupun keagamaan, insya allah akan ada jalan dalam menempuhnya.

Dengan berprestasi, akan membuat diri semakin jatuh hati kepada sang ilahi, semakin mempererat tali silaturahmi, dan tentunya semakin berkarya dan berseni. Jangan ragukan setiap kemampuan yang telah Allah berikan, gunakanlah dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan punya tujuan yang jelas. Tidak ada manusia yang sempurna, yang ada hanya manusia yang senantiasa menyempurnakan hidup.

Jika dilihat dari berbagai peristiwa yang terjadi, terutama peristiwa dalam kriminalitas atau kejahatan, nama pemuda dan pemudi selalu masuk dalam daftar partisipasi kejahatan. Bahkan  identitas pemuda dan pemudi tersebut, masih ada yang berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa. Mereka bahkan tidak menunjukkan identitas mereka layaknya seperti pelajar dan mahasiswa.

Terutama dalam hal yang membobrokan akhlak dan moral generasi bangsa, seperti peristiwa pembunuhan, perampokan, begal dan geng motor, serta yang paling parah adalah maraknya kasus narkoba yang merajai nasib pemuda dan pemudi. Tidak hanya sebatas kaum laki-laki, akan tetapi kaum perempuan pun sudah tidak asing lagi untuk melakukan dan memakai barang haram tersebut, yang ujung-ujungnya akan mengantarkan mereka ke dalam pesta sex (free sex) dan berakhir pula di kediaman jeruji besi (penjara).

Hal ini terjadi semata-mata bukan karena kesalahan orang tua dalam mendidik, bukan pula karena kesalahan guru dalam mengajar, akan tetapi karena faktor lingkungan masyarakat yang banyak mempengaruhi dan membentuk suatu karakter dan moral yang menjadi buruk. Kehidupan mereka banyak dihabiskan dalam pergaulan di masyarakat, bahkan kalau bisa dibilang, waktu di rumah hanya cuma makan, tidur, mandi dan ganti baju. Oleh karena itu, pengawasan sangat mempengaruhi dalam proses pergaulan mereka. Jika pengawasan yang dilakukan oleh orang tua tidak jelas dan tegas, maka dapat dikatakan ulah pemuda dan pemudi akan semakin bebas, baik dalam hal ketepatan waktu pulang yang selalu larut malam, maupun waktu beristirahat yang terbuang sia-sia. 

Jika hal ini terus-menerus dibiarkan, maka lama-kelamaan akan menjadi musibah yang besar bagi negara, lembaga pendidikan, keluarga bahkan bagi dirinya sendiri, dalam hal kemajuan generasi pemuda dan pemudi harapan bangsa. Jangan sampai bangsa ini meninggalkan generasi penerus yang lemah, yaitu lemah iman, ilmu, dan tujuan hidup (cita-cita). 

Ayo bangkit pemuda dan pemudi, engkaulah harapan bangsa, putra dan putri pembela dalam kebenaran dan keadilan. Jangan tidur wahai pemuda dan pemudi, ayo bangun dari keterpurukan dan kelemahan diri. Sejahterahkan dirimu dengan Iman dan Ilmu, Selamatkan dirimu dengan berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadits, dan Gapailah cita-citamu dengan memiliki banyak Prestasi dan membuang jauh-jauh kehidupan yang berujung pada Jeruji Besi. 

Katakanlah yang benar walaupun pahit, Kerjakanlah yang bermanfaat walaupun sedikit, dan Kurangilah maksiat walaupun sulit...

Hidup cuma sekali, prestasi harus berkali-kali...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun