Dalam setiap kelahiran manusia di muka bumi ini, dia mengakui dan menyadari bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang wajib disembah, harus ditaati, dan dipatuhi. Segala perintah-Nya wajib dilaksanakan.Â
Seluruh hidup manusia dicurahkan sepenuhnya secara totalitas hanya untuk memprioritaskan Dzat yang Maha Agung. Itulah sebenarnya fitrah kita sebagai manusia.Â
Jiwa kita ini yang seharusnya sesuai fitrah, sering kali semakin tumpul karena betapa banyak dalam aktivitas sehari-hari justru menjauh dari fitrah sebagai manusia. Hal tersebut terjadi baik disadari maupun tidak.Â
Rutinitas yang padat, banyaknya pekerjaan dan kesibukan, sering menjauhkan diri ini dari fitrah kemanusiaan kita. Belum lagi ditambah dengan berbagai fenomena yang dapat melalaikan diri dari menjalani kehidupan yang sesuai dengan fitrah penciptaan kita. Sehingga dalam pergaulan sehari-hari untuk memenuhi keinginan ataupun target, yang dikedepankan adalah berbuat curang, menipu, berbohong, menyerobot, memalsukan, memfitnah, menjelekkan orang lain, dan perbuatan buruk lainnya.Â
Kemudian, sering terjadi juga menjalani kehidupan ini hampa, tanpa makna, hanya mengalir begitu saja mengikuti rutinitas dan kesibukan tanpa kejelasan arah dan tujuan, serta hilang orientasi dari hakikat kehidupannya.
Islam merupakan agama fitrah, yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Ajaran Islam banyak memberikan arahan kepada manusia bagaimana hidup sesuai fitrahnya. Ramadhan adalah salah satu ruang yang Allah SWT sediakan bagi umat Islam untuk kembali ke fitrahnya. Sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa dan mengerjakan berbagai amal ibadah, pada bulan berikutnya tanggal 1 Syawal diharapkan mereka telah kembali kepada fitrahnya untuk menjalani kehidupan pasca Ramadhan.
Memasuki 1 Syawal ini, marilah kita senantiasa menyadari akan fitrah kita sebagai manusia. Lakukanlah setiap aktivitas dengan penuh kesadaran yang berorientasi pada menjalani kehidupan ini sesuai dengan fitrah kita.Â
Hindari rutinitas dan kesibukan tanpa kejelasan arah dan tujuan. Perhatikan setiap langkah kita! Karena hanya diri ini yang mengetahui kondisinya. Itupun bagi mereka yang mau mengkaji dan memperhatikan diri ini dengan serius dan sungguh-sungguh.
Di Idul Fitri ini, mari kita isi dengan introspeksi diri, dan mempersiapkan diri untuk dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan fitrah penciptaan kita sebagai manusia. Jangan mengisi Idul Fitri dengan aktivitas-aktivitas yang melelahkan diri, yang pada akhirnya akan menjauhkan dari fitrah yang harus dituju.Â
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan bimbingan, agar kita dapat senantiasa menjalani kehidupan ini sesuai dengan fitrah. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H