Mohon tunggu...
Aris Dwi Nugroho
Aris Dwi Nugroho Mohon Tunggu... Dosen - Seseorang yang selalu ingin menjadi pembelajar sejati untuk menggapai kebahagiaan hakiki.

Email: anugrah1983@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jagalah Akal

13 Januari 2023   14:05 Diperbarui: 13 Januari 2023   14:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.dakwah.id

Manusia adalah makhluk istimewa.
Memiliki kelebihan dari makhluk lainnya.
Allah berikan potensi akal pada dirinya.
Untuk menjadikan kehidupannya lebih bermakna.

Namun banyak diantara mereka lalai dan terlena.
Tak memanfaatkan akal sesuai perintah Sang Pencipta.
Akal dikondisikan melakukan kemaksiatan yang nista.
Menjadi tak berharga di dunia dan di hadapan Sang Maha Kuasa.

Allah berikan akal untuk berpikir di dunia.
Memikirkan ayat-ayat qouliy dan kauniy yang ada.
Untuk dijadikan sebagai ilmu yang berguna.
Ilmu yang membawa pada sebuah kesadaran sebagai seorang hamba.
Agar dapat menjadi insan berkualitas yang paripurna.
Mewujudkan kebahagiaan hakiki yang utama.

Namun, sebagian mereka menganggap enggan dan malas berpikir adalah hal biasa.
Enggan dan malas berpikir untuk dekat kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Enggan dan malas berpikir untuk mengkaji agama.
Enggan dan malas berpikir kualitas diri dan kualitas ibadah yang mulia.
Enggan dan malas berpikir pengalaman dan realita yang ada.
Semua dianggap sepele dan tak berpikir hari kiamat akan tiba.
Menjalani hidup dengan cuek seakan akan hidup selamanya.

Ada yang mau berpikir, bahkan memaksimalkan akalnya.
tetapi memikirkan keburukan yang akan mencelakakannya.
Berpikir untuk memuaskan nafsu angkara.
Berpikir untuk mendapatkan segala dengan berbagai cara.
Berpikir untuk menjatuhkan, dan menyingkirkan sesama.
Itulah akal yang telah dikuasai nafsu merajalela.
Tak dikendalikan oleh qolbu yang bercahaya.

Optimalkan fungsi akal sebagaimana mestinya.
Hindari berdiam diri dengan kebodohan yang ada.
Hindari bertopang dagu menunggu hidayah dan keajaiban istimewa.
Hindari menutup mata dan telinga dari realita dan fakta.
Hindari menutup hati tak peduli dengan rasa.
Jangan lakukan semuanya, dan meninggalkan berpikir yang semestinya. 

Meninggalkan berpikir sama dengan melakukan maksiat yang nyata.
Berpikir keburukan pun bernilai maksiat yang sama.
Tak berpikir sama halnya dengan binatang adanya.
Karena akal adalah pembedanya.

Semoga Allah senantiasa memberikan bimbingan kepada kita untuk dapat mengoptimalkan fungsi akal sebagaimana mestinya, dan sesuai dengan perintah-Nya. Aamiin 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tergoda Kebaikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun