Berdiri dalam shalat adalah rukun.
Wajib dilakukan oleh siapapun.
Harus diusahakan dengan cara apapun.
Berdiri dengan tubuh tegak seperti papan.
Dada menghadap ke depan.
Bersedekap kedua tangan.
Kepala tegak menundukkan pandangan.
Ada makna ketagaran dalam berdiri.
Laksana batu karang di lautan kokoh sekalipun ombak dan badai menghampiri.
Ombak tenang, maupun badai besar, namun tak dapat mengubah posisi.
Apapun yang datang dalam kehidupan, diri ini tetap tegar secara substansi.
Ketegaran yang didasari tunduk kepada Ilahi, simbol pandangan ketika berdiri.
Dan ketegaran dibalut ketenangan, simbol bersedekap kedua tangan di hati.
Ketegaran semacam itu melahirkan ketangguhan diri.
Ketangguhan tidak dengan emosi.
Ketangguhan tak dipermainkan oleh nafsu yang menjebak diri.
Ketangguhan tak terlena dengan keindahan yang menjerumuskan diri.
Dan ketangguhan penuh sadar diri sebagai hamba Ilahi.
Belajarlah dari berdiri dalam shalat!!!
Ketegaran diri akan didapat.
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah agar kita dapat tegar secara substansi dalam menjalani kehidupan ini. Aamiin Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H