Setiap diri memiliki keinginan dan harapan.
Apapun dapat dilakukan untuk mewujudkan.
Namun kerap kali  berbeda dengan kenyataan.
Berharap sukses, terwujud kegagalan.
Berharap bahagia, mendapatkan penderitaan.
Berharap mudah, terbukti kesusahan.
Allah Sang Maha Pencipta kenyataan.
Di balik semua penuh dengan keindahan.
Yang terkadang belum terpikirkan dan terbuktikan.
Namun haruslah selalu untuk diyakinkan.
Kegagalan, penderitaan, dan kesusahan adalah pemberian.
Didalamnya ada makna yang tak terbantahkan.
Yakini di depan pasti ada keindahan.
Keindahan hasil proses jalani kenyataan.
Sukses, bahagia, dan mudah juga pemberian.
Tak kuasa diri ini dalam mewujudkan.
Namun bagi-Nya adalah suatu kemudahan.
Sebagai hamba, hamdalah harus terucapkan.
Hamdalah bukanlah hanya pada kesuksesan dan kebahagiaan.
Hamdalah juga bukanlah hiasan lisan yang berharap pujian.
Namun,
Hamdalah adalah sebuah pengakuan.
Hamdalah adalah sebuah ketundukan.
Hamdalah adalah sebuah kesadaran.
Hamdalah adalah sebuah keridhoan.
Pengakuan, ketundukan, kesadaran, dan keridhoan adalah suatu keharusan.
Pengakuan, tunduk, sadar, dan ridho atas segala ketetapan.
Dengan semua itu ego diri akan terlenyapkan.
Dan berujung pada penerimaan.
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah agar kita dapat menghadirkan hamdalah di setiap kondisi dan keadaan. Aamiin Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H