Kita manusia tersusun dari potensi Jasmani dan ruhani.
Kualitas ruhani akan menghantarkan pada kebahagiaan hakiki.
Kualitas jasmani sebagai kemasan yang membungkus ruhani.
Keduanya penting dijaga dalam mewujudkan kualitas diri.
Namun ruhani merupakan inti, dan jasmani akan terhenti.
Tidak jarang kita lebih mementingkan jasmani daripada ruhani.
Sibuk mengurus keindahan jasmani.
Agar tidak merasa malu dan percaya diri.
Mengorbankan berbagai hal untuk penampilan diri.
Sehingga mengabaikan dan mengorbankan kepentingan kualitas ruhani.
Ketika terjadi sesuatu pada ruhani.
Iri, dengki, riya, ujub, sombong, dan penyakit hati lainnya hinggap dalam hati.
Kualitas keimanan, ketakwaan, dan ibadah menurun tak henti-henti.
Tidak semua kita dapat mudah mengetahui, sadar, dan merasa gelisah dengan hal yang inti.
Bahkan ada yang mengabaikan dan menganggap semua itu bukanlah sesuatu yang berarti.
Dan bersegera berusaha dengan serius untuk meningkatkan kualitasnya kembali.
Masihkah kita akan lebih mementingkan jasmani???
Masihkah kita akan mengabaikan dan tak memperhatikan ruhani???
Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan bimbingan agar kita dapat lebih memperhatikan kualitas ruhani, yang akan dapat menghantarkan pada kebahagiaan yang hakiki. AamiinÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H