Lembaga Pendidikan Al Qur'an Miftahul Huda Doroampel

Al Qur'an merupakan kitab suci orang orang muslim. Al Qur'an juga merupakan pedoman umat muslim agar dapat mencapai surga. Membaca Al Qur'an memang tidak wajib bagi umat muslim, tetapi wajib hukumnya mempelajari tentang al Qur'an. Anak anak harus dididik dari kecil untuk dibiasakan membaca al qur'an. 

Rasulullah SAW bersabda: "Siapa saja membaca Al quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Membaca Al Qur'an dapat memberikan banyak manfaat dan keutamaan. Ketika seseorang mengajarkan al qur'an maka akan mendapat nilai pahala yang sangat tinggi. Seseorang yang menghafalkan al qur'an maka perumpamaannya bersama malaikat suci nan mulia. Siapa saja yang membaca al qur'an akan diberi pahala yang sangat melimpah. Membaca al qur'an juga dapat memberi kita syafaat di akhirat nanti. Dapat menentramkan hati saat lantunan ayat suci al qur'an dibaca. Siapa yang membaca al qur'an maka aka dikaruniai hati yang bercahaya. Diangkat juga derajat manusia tersebut di surga ketika membaca al qur'an. 

Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang membaca Alquran terang-terangan seperti orang yang bersedekah terang-terangan, orang yang membaca Alquran secara tersembunyi seperti orang yang bersedekah secara sembunyi," (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa'i,). 

Ketika seseorang membaca al qur'an dengan sungguh sungguh maka akan menjadi cahaya kegelapan yang akan menjadi petunjuk manusia tersebut. Menjadi keluarga Allah SWT juga merupakan keutamaan dari membaca atau menghafalkkan al qur'an. Orang yang terbata bata membaca al qur'an akan mendapat dua pahala menurut Rasulullah SAW.

 Jadi membaca al qur'an memberikan banyak manfaat bagi kita semua. Oleh karena itu kita dari kecil dituntut untuk mempelajari al qur'an itu sendiri. Hal ini bertujuan agar ketika anak sudah besar nanti akan semakin malas untuk belajar mengenai agama, maka dibentuklah lembaga taman pendidikan al qur'an di desa.

Oke, kembali lagi disini dengan cerita cerita menarik yang akan membuat kalian terkesima. Pada cerita kali ini saya akan mewawancarai seorang pengajar mengaji dari saya kecil. Saya akan mewawancarai ayah saya sendiri karena beliau adalah orang yang membuat lembaga Taman Pendidikan Qur'an di desa saya, doroampel kecamatan sumbergempol kabupaten tulungagung, sekaligus menjadi guru mengaji saya waktu kecil. Ibu saya juga menjadi guru ngaji disana.

Lembaga Taman Pendidikan Al Qur'an Miftahul Huda diketuai oleh Ayah saya sendiri dan sekarang diketuai oleh Bapak Yasin. Lembaga ini berdiri pada tahun 1991. Setiap beberapa tahun sekali biasanya pengajar pengajar disini melakukan ziarah wali yang ada di jawa timur. Saya masuk ke lembaga taman pendidikan Al Qur'an Miftahul Huda sejak RA kelas B sampai kelas 8 MTs atau dari sekitar tahun 2009 sampai dengan tahun 2017 an. 

Kelas mengaji di mulai pada pukul 16.00 atau jam 4 sore sampai jam 5 sore dengan durasi waktu belajar mengajar kurang lebih 1 jam. Semua teman teman sekolah saya ikut ke madrasah tersebut untuk belajar mengaji. Biaya untuk spp di madrasah tersebut cukup murah yaitu 7 ribu setiap bulannya dan masuk setiap hari kecuali tanggal merah. 

Dimulai dari jilid 1 sampai dengan jilid 6 lalu dilanjut dengan sorogan Al-Qur'an. Lembaga pendidikan Al Qur'an Miftahul Huda bukan merupakan satu satunya yang ada di desa Doroampel, tetapi ada 1 lembaga pendidikan lain yang bernama Lembaga pendidikan Qur'an Al Ihsan yang berada di dusun doropayung, desa doroampel. Jaraknya sekitar 1 km dari Lembaga Miftahul Huda dan dipisahkan oleh bentangan sawah yang luas. 

Oke, kembali lagi, lembaga pendidikan al qur'an miftahul huda berada di Masjid Al Ma'sum desa Doroampel, dan berjarak sekitar 300 meter dari rumah saya. Dulu saya dan teman teman pergi ke masjid tersebut dengan menggunakan sepeda dan membawa bekal sejumlah uang 500 perak. Banyak pengajar disini berasal dari desa doroampel sendiri. 

Ketika sudah kelas 4 MI pergi ke madrasah tidak di waktu sore lagi, tetapi sehabis sholat maghrib kami pergi ke masjid tersebut untuk ngaji kitab. Sebelumnya harus sudah lulus dan wisuda pada akhirussannah bersama 1 angkatan. Banyak sekali kitab yang diajarkan disana misalkan aqidatul awwam dan lain lain. Jadwalnya pun berbeda beda setiap malam, jadi para murid tidak bosan dengan kitab yang itu itu saja. Serta di akhir pekan biasanya dijadwalkan untuk membaca al quran di kelas.