Mohon tunggu...
aris athoillahs
aris athoillahs Mohon Tunggu... Mahasiswa - aris

terdepan dan semakin depan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehidupan Seorang Buruh Tani di Doroampel

27 April 2022   00:27 Diperbarui: 27 April 2022   00:30 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

      Seperti yang diketahui di judul, kali ini saya membuat artikel tentang kehidupan orang yang kurang mampu di sekitar. Saya akan mengambil wawancara dengan tetangga saya yang merupakan seorang buruh tani di desa.  Apa itu buruh tani? Buruh tani adalah pekerjaan yang mengelola lahan milik petani atau pemilik lahan. Biasanya buruh tani kondisinya lebih parah daripada buruh non tani. Mereka bekerja keras dengan fisik mereka yang kuat. Tak hanya laki laki, buruh tani juga bisa seorang perempuan. Tak jarang juga mereka juga jatuh sakit karena kelelahan dalam bekerja. Buruh tani biasanya bekerja dari pagi sampai siang dan dari siang sampai dengan sore. Disamping itu, buruh tani juga dapat sarapan dari pemilik lahan atau petani. Selain buruh tani untuk tenaga manusia saja, pekerjaan yang lain juga dimiliki oleh orang yang punya kendaraan untuk mengangkut barang. Misal ada orang yang mempunyai mobil mirip truk, kami menyebutnya dengan sebutan "ledok" itu biasanya disewa sekalian bersama sopirnya sekalian untuk mengangkut hasil panen yang ada di sawah. Nah kembali lagi buruh tani itu tidak sedikit pekerjaannya, ada kerjaan tandur atau menanam, ndaut atau mencabut tanaman yang masih kecil untuk dipindahkan ke sawah lapang, biasanya untuk padi. Kemudian ada masa panen baik itu pekerjaan memanen di sawah atau mengangkut hasil panen dari sawah ke rumah petani atau pemilik lahan. Biasanya para petani juga akan mengelola sawahnya bersama buruh tani atau ada juga beberapa petani yang hanya mengatur pekerjaan buruh tani dari luar sawah agar pekerjaannya tertata rapi dan efisien. Jika hasil pertanian sudah diperoleh dan dibawa pulang ke rumah petani, biasanya petani tersebut mengelola lagi hasil pertaniannya agar bisa dijual kepada tengkulak. Petani mengelola hasil tani nya dengan cara menjemur misal padi harus dijemur dahulu sebelum dijual ke tengkulak. Jika hasilnya jagung maka prosesnya harus di kupas terlebih dahulu lalu dijemur, diselip kemudian di jual.

      Di daerah desa saya yaitu Desa Doroampel kecamatan Sumbergrmpol kabupaten Tulungagung. Saya mewawancarai seseorang yang bernama Mbah Kadeni. Mbah Kadeni sehari hari bekerja sebagai buruh tani di desa. Beliau sangat semangat untuk membantu melakukan pekerjaan pertanian dari pagi sampai petang. Karena pekerjaan yang tidak pasti untuk kapan beliau bekerja, beliau hanya menunggu panggilan dari yang punya lahan atau sawah untuk dibantu. Di doroampel sendiri banyak lahan sawah di daerah sebelah utara dan timur, maka dari itu banyak yang menjadi seorang petani untuk mengelola sawah miliknya sendiri dan sedikit yang menjadi buruh tani untuk membantu yang punya lahan.  Yang diolah di sawah pemiliknya adalah tanaman tanaman seperti padi, jagung, cabai, kedelai, tebu dan lain lain tergantung berdasarkan musimnya. Mbah kadeni merupakan orang berdarah doroampel yang lahir pada tanggal 10 mei tahun 1960.  Mempunyai istri yang bernama Mbah Markini. Mbah Markini sendiri lahir pada tahun 1966 selisih 6 tahun dengan suaminya. Mbah Kadeni  berasal dari daerah tetangga desa yaitu Wonorejo, dan Mbah Markini berasal dari Doroampel sendiri. Mereka berdua adalah seorang buruh tani di desa. Mereka dikaruniai 2 orang anak. Semua anaknya berada di luar Kabupaten Tulungagung. Dan semua anaknya sudah menikah. Berikut adalah kutipan wawancara saya terhadap kedua orang tersebut:

  • Saya : sejak kapan ibu dan bapak bekerja sebagai buruh tani?
  • Narasumber : wes sui banget le, ket tahun 2000 an

                                         (sudah lama sekali, dari tahun 2000 an)

  • Saya : apa alasan bapak dan ibu bekerja sebagai buruh tani?
  • Narasumber : alasan e desa iki akeh sawah le, mesti akeh sing butuh buruh tani, lan sing penting pekerjaan e bapak ibuk niki halal

                                      (alasannya karena desa ini banyak lahan sawahnya, dan pasti banyak yang butuh buruh tani, yang penting pekerjaan ibu dan bapak ini halal)

  • Saya : apa bapak kadeni dan ibu markini bekerja sebagai buruh tani di desa ini saja?
  • Narasumber : ndak le, kadang ning desa Karangrejo, Boyolangu

                          (tidak, kadang juga di desa Karangrejo, Boyolangu) bersebelahan dengan Doroampel

  • Saya : Pendapatan per hari atau perbulan berapa pak?
  • Narasumber: sekitar 40 sampek 50 ewu mben dino

                                       (sekitar 40 sampai 50 ribu setiap hari)

  • Saya : itu bekerjanya berapa jam pak?
  • Narasumber : kerjone ya ket esuk sampek sore tapi dzuhur leren mangan karo sholat ning omah

                                       (kerjanya ya sejak pagi sampai sore tetapi dzuhur istirahat makan dan sholat di rumah)

  • Saya : siapa petani yang paling sering menggunakan jasa bapak dan ibu?
  • Narasumber : pak imam karo pak jumali

                                        (pak imam dan pak jumali)

        Begitulah sebagian kutipan wawancara saya bersama Mbah Kadeni dan Mbah Markini. Bisa disimpulkan dengan bekerja sangat keras dari pagi sampai sore dengan perolehan upah sebegitu kecilnya masih bisa dibilang cukup kurang untuk kehidupan sehari hari, tetapi mbah kadeni dan mbah markini sangat menikmati hidupnya di masa tua. Karena orang tua harus berolahraga juga, mengelola sawah juga termasuk olahraga karena mengeluarkan keringat dari tubuh dan menjadi sehat. Mbah Kadeni dan Mbah Markini sangat senang untuk melakukan pekerjaan mereka di sawah.  Begitulah kira kira kehidupan seorang buruh tani di desa doroampel. Terimakasih telah membaca sampai akhir. Nantikan artikel selanjutnya  di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun