Gunung Slamet adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah yang memiliki elevasi 3.432 mdpl. Di lereng gunung ini, terdapat banyak obyek wisata alam yang sangat indah.
Curug Jenggala dan Pancuran Pitu (Pancuran Tujuh) merupakan obyek wisata alam yang berada di lereng Gunung Slamet. Mengunjungi kedua tempat tersebut merupakan perpaduan antara healing dan olahraga. Kamu akan dimanjakan oleh pesona alam pegunungan yang indah dan tentunya aktivitas fisik yang menyehatkan.
Menurut panduan Google Maps, dari Purwokerto menuju ke Curug Jenggala berjarak 18 km. Kamu akan melewati obyek wisata Curug Bayan, lewat jalan disampingnya, lalu naik mengikuti jalan tersebut.
Di bulan Januari kemarin, saya berkesempatan mengunjungi Curug Jenggala dan Pancuran Pitu. Ke Curug Jenggala merupakan kunjungan saya yang pertama kali, sedangkan ke Pancuran Pitu sudah yang kesekian kalinya.
Saya memulai trekking ke Curug Jenggala dan Pancuran Pitu dari Dusun Cipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Warga Dusun Cipagu memanfaatkan halaman rumahnya sebagai tempat parkir. Saya pun memarkir kendaraan disitu. Walaupun di musim hujan, antusias orang untuk berwisata di hari sabtu masih cukup banyak.Â
Sempat turun hujan gerimis. Saya menunggu sebentar di lokasi parkir sampai hujan reda. Menurut prakiraan cuaca dari aplikasi BMKG, hari sabtu itu akan turun hujan gerimis.Â
Informasi inilah yang membulatkan tekad saya untuk tetap berwisata di Kecamatan Baturraden walaupun di musim hujan. Toh hanya gerimis. Namun di dalam tas sudah saya siapkan jas hujan tipis, sehingga nyaman dipakai, tidak mengganggu ketika berjalan.
Saat itu sedang ada perbaikan jalan, sehingga jalan beton kecil didekat tempat parkir tak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Sehingga bagi yang ingin berwisata ke Curug Jenggala harus melanjutkan dengan berjalan kaki. Estimasi jarak sampai ke Curug Jenggala sekitar 2 km. Tidak terlalu jauh.Â
Suasana alam pedesaan sejuk menemani perjalanan saya. Disebelah kanan, lahan sawah berundak-undak terlihat sangat indah walaupun belum ditanami. Suara aliran air dari Gunung Slamet melengkapi suasana asri dusun ini.