Sebelum memasuki hutan bambu, di kanan kiri berupa ladang warga desa yang ditanami beragam tanaman sayuran, seperti cabai, tomat, kol dan lainnya.Â
Sebentar berjalan, saya sudah berada di hutan bambu. Saya berjalan mendahui rombongan anak-anak muda tadi yang ternyata dari Magelang.Â
Hutan bambu tak terlalu luas. Setelah melewati hutan bambu, ada bangku bambu. Bisa buat duduk, namun tak pernah saya lihat ada pendaki yang duduk disitu. Di sini ada jalur percabangan, ke arah kiri (selatan), nanti bertemu dengan jalur pendakian dari Basecamp Sawit.Â
Saya berjalan lurus kearah barat, sedangkan kelompok anak-anak muda tadi lewat jalur persimpangan ke arah selatan. Saya pernah melewati jalur tersebut, treknya tak seberat yang akan saya lalui ini.
Pendakian kali ini merupakan pendakian saya ke puncak Gunung Andong yang ke 6 kalinya. Saya sudah pernah mencoba seluruh jalur pendakian, termasuk jalur sepi via Gogik.Â
Jalur pendakian via Pendem tidak terlalu ramai, dan hutan pinusnya lebih indah dan rapat, sehingga lebih asri dan sejuk. Faktor inilah yang saya sukai. Dan trek nanjaknya lebih menantang dibandingkan yang via Sawit.
Pos 1 yang dinamakan Kenongan berupa shelter berada di hutan pinus. Pos selanjutnya yaitu Pos Grujugan. Disini ada sekitar 14 anak remaja laki perempuan siswa SMA dari Semarang. Mereka sedang beristirahat, dan nampak agak malu ketika saya yang sudah tua masih kuat terus berjalan. Tak terasa saya akan memasuki usia ke 53 tahun. Â
Menurut saya, usia muda tidak menjamin seseorang akan kuat mendaki gunung jika tidak terbiasa melakukan olahraga aerobik. Di Youtube video, Â mbah Man (70), Â masih kuat tektok gunung Sindoro. Yang terpenting bagaimana seseorang disiplin dalam menjaga kesehatan. Dengan cukup istirahat, menjaga pola makan sehat, rajin berolahraga, dan bisa mengelola stres dengan baik.
Tak jauh dari Pos Grujugan, ada bonus berupa trek yang landai. Bagi pendaki ini sangat berarti sekali. Bisa untuk mengatur nafas dan meredakan otot-otot kaki yang penat. Sebentar trek landai, lalu dihadang tanah berundak cukup terjal yang disokong oleh potongan kayu agar tanahnya tidak tergerus air hujan.
Di musim hujan, jalur pendakian Gunung Andong agak licin, trek tanah masih agak basah. Penggunaan trekking pole sangat membantu saya ketika mendaki. Fungsinya untuk menjaga keseimbangan tubuh dan mengurangi beban di lutut. Dari pengalaman saya mendaki gunung, beberapa kali hampir terpeleset karena trek licin, namun bersyukur masih bisa ditopang oleh trekking pole.