Setelah melalui jalanan menanjak terjal dan berkelok, akhirnya saya sampai di Dusun Gesing, salah satu dusun di Desa Tegaron yang lokasinya paling dekat dengan puncak Gunung Kendil.
Desa Tegaron berada di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Desa ini dikenal sebagai sentra penghasil gula aren.
Tentunya tujuan saya ke Dusun Gesing bukan untuk membeli gula aren, namun untuk mendaki kepuncak Gunung Kendil. Dari Dusun Gesing puncak gunung itu sudah terlihat sangat dekat.
Saya pun memarkirkan sepeda motor saya dihalaman rumah warga yang tadinya saya pikir sebuah basecamp.Â
Penghuninya pun keluar, pria dan wanita dewasa, usianya mungkin berkisar 35-an tahun. Kepada lelaki itu saya tanya berapa tiket pendakian Gunung Kendil yang harus saya bayar. Dia bilang tidak ada tiket alias gratis. Langsung naik saja ke puncak, sepeda motor bisa ditinggal disini, katanya. Lalu saya pun mengucapkan terima kasih.
Hari sabtu itu cuaca cukup cerah. Suasana alam pegunungan sungguh bikin damai di hati. Pepohonan yang banyak membuat udara sejuk dan oksigen yang masuk ke dalam paru-paru membuat badan segar. Inilah alasannya kenapa alam pegunungan bagaikan candu bagi saya.
Tepat pukul 6:30 WIB saya memulai pendakian saya dengan melangkahkan kaki di jalan yang sudah dibeton halus. Jalan ini merupakan "Jalan Usaha Tani (JALUT) Dusun Gesing" yang sumber dana pembangunannya berasal dari "Dana Desa" tahun anggaran 2019.
Sebenarnya masih bisa mangendarai sepeda motor dijalan yang halus dan rata ini. Namun apa manfaatnya pikirku. Tujuan saya kesini kan untuk berolahraga sambil menikmati indahnya alam pegunungan.
Kebetulan pagi itu Mujiono akan menyadap nira aren. Ia adalah "mas" yang halaman rumahnya buat parkir sepeda motor saya. Orangnya ramah. Sambil jalan ke puncak kami mengobrol.Â
