Mohon tunggu...
Aris Arianto
Aris Arianto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMAN Madani Palu-Sulteng (Meretas Jalan Sunyi)

Pendidik di SMAN Madani Palu-Sulteng (Meretas jalan sunyi)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Rumah Kenangan

17 September 2019   22:24 Diperbarui: 17 September 2019   22:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Repihan kisah masih tertinggal di pojok-pojok rindu
Masa kecil berlarian di pintu-pintu hati yang menggemuruh
Tak menyisakan lupa di dinding-dinding angan
Jejak-jejak romansa mengelilingi rumah kenangan

Ibu memanggil dari balik jendela dalam kecemasan
Pulanglah nak hari sudah temaram
Ayah menanti dengan hati yang penuh gulana
Pulanglah nak sebentar lagi malam

Riang berlarian dengan suara-suara menggema
Sampai kami lupa menyimpan maaf di langit-langit rumah
Dalam segala kesalahan dan kehilafan yang dituturkan
Doa kami merayap di dinding-dinding rumah kenangan

Bobalo, 15092019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun