Mohon tunggu...
Arisandi
Arisandi Mohon Tunggu... Guru - Media Intelektual

Membacalah karena membaca merupakan perintah Tuhan Menulislah karena menulis bagian dari refleksi diri.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merespon Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka: SDIT Ibnu Sina Jakarta Membuat Sebuah Projek Membatik Metode Ecoprint

19 September 2022   21:18 Diperbarui: 19 September 2022   21:53 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
praktek membuat batik Ecoprint (Dokpri)

Tahun ke tahun kurikulum pendidikan di Indonesia selalu berganti dan berkembang, semua itu dilakukan untuk menjadi daya dukung terciptanya cita-cita bangsa "mencerdaskan kehidupan bangsa". Sebagaimana yang telah diketahui oleh semua masyarakat Indonesia terutama mereka yang bergerak dibidang pendidikan tentunya dituntut untuk bisa mewujudkan cita-cita tersebut.

Menteri Pendidikan Nadim Makarim menggagas kurikulum baru yaitu kurikulum Merdeka dengan tujuan untuk membentuk karakter setiap pelajar Indonesia, hal ini dibentuk dengan 6 dimensi profil Pancasila. Pertama Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, kedua Berkebinekaan global, ketiga Bergotong royong, keempat mandiri, kelima Bernalar Kritis, dan keenam kretaif. Keenam dimensi ini dijadikan sebuah acuan untuk setiap satuan pendidikan dengan membentuk metode-metode pembelajaran yang bisa membuat peserta didik berkembang baik dari segi penalaran dan juga karakter serta berbudi pekerti yang luhur.

Selain tujuan di atas, Nadim Makarim (Kemendikbud) pernah menyebutkan dalam pidatonya saat peresmian kurikulum Merdeka bahwa terbentuknya kurikulum ini bertujuan untuk merespon kebutuhan sistem pendidikan moderen diera Revolusi Industri 4.0 ini. Maka dari itu semua, baik guru maupun peserta didik harus bisa melek tekhnologi.

Model pembelajaran yang ada di sekolah untuk menerapkan sistem kurikulum merdeka yaitu salah satunya dengan membuat model pembelajaran berbasis projek. Model pembelajaran yang diterapkan di sekolah tentunya yang bisa membuat peserta didik semangat, nyaman dan mudah untuk mencerna apa yang disampaikan oleh guru-gurunya. Harapan dari model pembelajarn berbasis projek ini yaitu siswa dapat mengeluarkan daya kreatifitasnya dan nalar kritisnya yang bisa menghasilakn sebuah karya dan bisa bermanfaat. Maka dari model pembelajaran ini siswa diberikan kebebasan untuk melakukan observasi atau penelitian, eksplorasi, interpretasi dan kemudian dari hasil penelitian tersebuat bisa dijadikan sebuah karya tulis sebagai hasil dari penalaran dan ilmu pengetahuan baru.

Sebagai salah satu repon untuk mewujudkan model pembelajaran Kurikulum Merdeka, maka kami SDIT Ibnu Sina Jakarta pada hari senin 19 September 2022 membuat sebuah projek yang diterapkan kepada siswa kelas 5. Projek tersebut yaitu bertema "Mencitai Budaya Nusantara" dengan projeknya membuat sebuah Batik dengan menggunakan metode EcoPrint yang dituangkan dalam sebuah hand bag. Dalam prakteknya seluruh siswa membuat sebuah pola pada tas tersebut sesuai dengan keinginannya masing-masing, kemudian siswa memanfaatkan daun-daun yang ada untuk memberikan warna pada pola yang sudah dibuat, daun tersebut ditempelkan pada tas sesuai dengan polanya kemudian dipukul-pukul secara teratur untuk membuat struktur warna yang indah, setelah proses tersebut selesai kemudian proses selanjutnya yaitu direndam dalam air Tawas sekitar 3/5 menit kemudian dijembur ditempat yang terkena matahari langsung, tunggu sampai kering dan dapatkan hasil yang maksimal.

salah satu hasil dari Batik Ecoprint (Dokpri)
salah satu hasil dari Batik Ecoprint (Dokpri)

Tujuan dari projek ini yaitu pertama memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya mejaga budaya Nusantara yaitu salah satunya Batik yang merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia. Kedua merespon dari model pembelajran yang ada dalam Kurikulum Merdeka, selanjutnya memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkreasi dan berekspresi. Hasil dari projek ini dapat digunakan sebagai tempat menyimpan buku atau barang-barang yang lainnya dengan mudah dibawa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun