Mohon tunggu...
Arisandi
Arisandi Mohon Tunggu... Guru - Media Intelektual

Membacalah karena membaca merupakan perintah Tuhan Menulislah karena menulis bagian dari refleksi diri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna semboyan orang Sunda "Silih Asih Silih Asah Silih Asuh"

3 Maret 2022   13:13 Diperbarui: 3 Maret 2022   13:33 49755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan kali ini, penulis mencoba untuk mengupas makna kata silih asih silih asah silih asuh. Pembahasan ini memang sudah sangat banyak orang membahasnya, mengurainya dengan sempurna. Tetapi, tidak ada salahnya juga penulis coba paparkan kembali di sini.

Kata silih asih silih asah silih asuh merupakan semboyannya orang Sunda atau Jawa Barat, semboyan ini menjadi penguat bagi orang Jawa Barat dalam persatuan. Kata silih asih silih asah silih asuh diyakini oleh masyarakat Sunda sebagai ajaran dari Prabu Siliwangi yang diajarkan kepada masyarakat Sunda zaman dulu, sehingga sampai sekarang semboyan itu banyak digunakan dalam lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi masyarakat Jawa Barat.

Masyarakat Sunda menanamkan dalam dirinya bahwa kalimat silih asih silih asah silih asuh merupakan falsafah dalam kehidupan yang harus selalu dipegang. Sesungguhnya kalimat itu terlahir dari kebudayaan atau karakter masyarakat Sunda sendiri sejak dulu yang ramah terhadap orang lain, saling melindungi dan saling berbagi terhadap sesamanya.

Makna kalimat silih asih silih asah silih asuh.

Pertama Silih Asih: Kalimat ini mempunya makna yaitu saling mengasihi atau menyayangi. Karakter pertama yang harus dimiliki oleh setiap orang yaitu silih asih, saling menyayangi, mengasihi terhadap sesamanya. Ketika semuanya sudah menanamkan karakter silih asih ini, maka dalam menjalani kehidupan sehari-hari semuanya akan merasa aman dan nyaman.

Kedua Silih Asah: kalimat ini mempunyai makna untuk kita sesama manusia saling mengasah atau saling memberikan pengetahuan bisa juga dimaknai saling mengajarkan dalam makna lain berarti kita harus saling mencerdaskan dengan cara memberikan bimbingan. Maka ketika semua orang sudah mempunya ilmu pengetahuan, disitulah terciptanya kesejahteraan dan tidak mudah untuk dibodohi oleh orang lain. Misalnya negara memberikan fasilitas pendidikan yang bisa digunakan oleh masyarakat.

Ketiga Silih Asuh: setelah kita semua sudah mempunya rasa silih asih silih asah, kemudian kita lengkapi dengan rasa silih asuh. Silih asuh ini mempunyai makna yaitu saling melindungi, saling menjaga, saling mengayomi dan saling membimbing kepada sesama. Setiap orang menjaga rasa aman terhadap orang lain.

Dari ketiga makna di atas bisa kita ambil hikmahnya bahwa manusia dalam kehidupan seharai-harinya harus menanamkan dalam dirinya untuk saling mengasihi, membimbing dan melindungi. Sungguh ajaran ini sangat dalam akan makna. Ketika kita sudah menanamkan ketiga makna di atas maka kita akan saling mewangikan atau saling mengharumkan, Itulah yang disebut Siliwangi. Sili atau Silih artinya saling dan Wangi artinya mengharumkan. Maka penulis tambahkan semboyan itu menjadi Silih Asih Silih Asah Silih Asuh Silih Wangi. Ketika kita sudah berhasil menanamkan nilai-nilai semboyan di atas maka kita akan menjadi Siliwangi yang berarti bisa saling mengharumkan dalam arti lain saling menghargai sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun