Mohon tunggu...
Arisandi Aditya A
Arisandi Aditya A Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Sharing Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelegalan Usaha, Branding Produk serta Peran Media Sosial, E-Commerce sebagai Upaya Pengembangan Usaha Beras Kemasan

6 September 2021   22:57 Diperbarui: 6 September 2021   23:09 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyuwangi pasti nama kota ini sudah tidak asing lagi di kebanyakan telinga orang, karena Banyuwangi Kabupaten yang berada paling ujung timur Pulau Jawa dan  merupakan wilayah yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayah yang mencapai 5.782,50 km, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km). 

Kabupaten Banyuwangi memiliki 25 kecamatan, 28 kelurahan, dan 189 desa. Salah satu desa dengan potensi yang beragam dari segi budaya dan wisata adalah Desa Jambesari. 

Desa ini terdiri dari beberapa dusun/kampung yang terpisah-pisah, dipisahkan dengan lahan pertanian dan  berikut pembagian wilayahnya : Desa Jambesari terdiri dari 5 dusun, 11 Rukun Warga dan 39 Rukun Tetangga (Dusun Delik I, Dusun Delik II, Dusun Jambean, Dusun Langring, Dusun Mangli ). 

Di desa jambesari mayoritas penduduknya memiliki kehidupan menurut wilayah yang mereka tinggali, yang mana di desa jambesari wilayahnya terdiri dari area pemukiman warga & lahan pertanian, pada lahan pertanian disini banyak ditanami padi, palawija dan buah-buahan seperti pepaya, pisang dan lain-lain. 

Dan juga di desa jambesari ini kebanyakan dari penduduknya berprofesi sebagai petani, Selain pekerjaan sebagai petani karena lahan pertanian yang begitu luas, mata pencaharian masyarakat desa Jambesari lainnya adalah peternak, penggilingan padi, kuli bangunan, dan beberapa usaha mikro kecil menengah seperti pembuatan telur asin, pengemasan beras, dan pastinya ada beberapa penduduk yang berprofesi sebagai pegawai baik swasta ataupun ASN (Aparatur Sipil Negara). 

Pandemi covid- 19 hingga saat ini belum kunjung usai, pastinya memberi dampak yang sangat signifikan bagi perekonomian penduduk di Indonesia, ditambah lagi dengan diperpanjangnya jatah PPKM. 

Kondisi seperti sekarang ini membuat sebagian penduduk salah satunya penduduk yang berprofesi sebagai pengusaha (entah itu jenis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) bingung untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya. Dan hal itu akan lebih rumit apabila dari pengusaha itu sendiri tidak berinisiatif dan berusaha mencari solusi atas masalah yang sedang menimpanya.

Seperti halnya yang terjadi pada pengusaha pengemasan beras yang berada di desa jambesari yang mana masih terkendala tentang minimnya pemahaman tentang legalitas usaha, pencantuman informasi mengenai alamat UMKM tersebut, kurangnya branding produk dan masih banyak lagi, apabila beberapa hal tersebut tidak segera ditindaklanjuti pastinya berdampak terhadap perkembangan usahanya “seperti besar kecilnya pemasukan yang akan didapatkan nantinya, dsb”. 

Maka dari hal itu melalui KKN Back To Village BTV III ini saya menyusun program kerja dengan tujuan UMKM yang menjadi sasaran saya dalam hal ini yakni pengusaha pengemasan beras yang beralamat di Desa Jambesari Kecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi dapat semakin berkembang.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village di Desa Jambesari, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan 10 September 2021. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun