Mohon tunggu...
arisa eva ramadhani
arisa eva ramadhani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Budaya dalam Diplomasi: Indonesia dan Korea Selatan Termasuk Negara yang Menerapkan Konsep Soft Diplomacy

8 Oktober 2022   16:06 Diperbarui: 8 Oktober 2022   16:19 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan budaya memudahkan jalannya hubungan diplomatik antar negara. Budaya sering diartikan sebagai cara hidup yang dikembangkan dan dimiliki oleh sekelompok orang. Kemudian diteruskan ke generasi berikutnya. Namun, di era globalisasi saat ini, budaya tidak hanya dilestarikan dan diturunkan dari generasi ke generasi, tetapi juga digunakan sebagai alat diplomasi suatu negara dalam mencapai tingkat organisasi bilateral, multilateral bahkan internasional.

Budaya juga merupakan metode yang efektif dalam melancarkan diplomasi, karena diplomasi melalui budaya menggunakan soft power yang sifatnya tidak terlalu kaku dan formal dimana aktor diplomasi bisa berasal dari aktor negara dan aktor non-negara. Oleh karena itu, soft diplomacy merupakan bentuk nyata penggunaan diplomasi selain melalui tekanan militer, politik dan ekonomi, yaitu dengan menggunakan unsur budaya dalam kegiatan diplomasi.

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang menggunakan budaya sebagai alat diplomasinya. Terbentuknya Korean wave atau gelombang Korea merupakan hasil dari bentuk budaya modern masyarakat Korea Selatan yang saat ini tersebar di seluruh dunia. 

Seiring berjalannya waktu, Korean Wave menjadi terkenal dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perannya dalam hubungan bilateral antara Korea Selatan dan Jepang. Korean Wave sendiri memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Jepang. 

Hampir semua kehidupan sosial bintang Korean Wave ini diketahui oleh publik Jepang. Korean wave ini juga mengguncang Indonesia, dimana animo masyarakat terhadap budaya Korea Selatan sangat tinggi. Hal ini memudahkan Korea Selatan untuk melakukan diplomasi dengan Indonesia, baik di bidang perdagangan seperti produk dari negara kimchi maupun di bidang politik, industri dan kerjasama bilateral dan multilateral lainnya.

Selain Korea Selatan, negara kita yaitu Indonesia juga tidak ketinggalan dalam mengintensifkan diplomasi melalui budaya ini. Misalnya, adanya diplomasi budaya melalui rumah budaya yang didirikan di Amerika Serikat. Indonesia mengadakan pertunjukan wayang kulit yang merupakan budaya asli Indonesia. 

Tidak hanya Amerika Serikat, Indonesia juga melakukan diplomasi melalui budayanya di Thailand melalui festival wonderfull Indonesia. Melalui budaya, diplomasi ini telah menghasilkan banyak kerjasama bilateral antara Indonesia dan Thailand dalam hal hubungan politik, perdagangan, pertahanan, pariwisata, sosial budaya dan pendidikan.

Pemanfaatan diplomasi budaya Indonesia terhadap Thailand melalui festival wonderful Indonesia di Thailand menampilkan destinasi wisata seperti Kawah Ijen, Danau Toba, dan Jawa Barat. Pengaruh yang dihasilkan bertujuan untuk menyebarkan budaya Indonesia dan menjaga hubungan dengan masyarakat Thailand agar tercipta citra positif pariwisata Indonesia.

Dari sini dapat diketahui bahwa budaya sangat berpengaruh dalam memperlancar jalannya hubungan diplomatik untuk mencapai kepentingan nasional masing-masing negara yang melaksanakannya. Pengaruh budaya terhadap diplomasi juga dapat dilihat sebagai berikut:

Pertama, pengaruh budaya terhadap diplomasi menghasilkan branding nasional bagi negara-negara yang menerapkannya. 

Dalam membangun citra nasional Korea Selatan yang baik, pemerintah Korea Selatan dari tahun 2012 hingga 2016, memanfaatkan popularitas video Gangnam Style Psy di Youtube untuk mempromosikan program gastrodiplomacy-nya. Selain menggunakan strategi media, strategi melalui edukasi juga dilakukan sebagai upaya membangun komunikasi dengan publik asing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun