Mohon tunggu...
Aris Kurniawan
Aris Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - offering perspectives

menawarkan sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Cethe': Batik Rokok khas Tulungagung

4 Juni 2013   09:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:33 5992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_265448" align="aligncenter" width="300" caption="Batik rokok Tulungagung"][/caption] Kota apa yang terbayang di benak anda jika disebut kata "batik"? Mungkin Pekalongan, Jogja, atau solo akan menjadi daftar utama jawaban anda. Namun jika kemudian ada pertanyaan "dimana anda bisa menemui batik rokok?", maka jawaban yang paling pas adalah kota Tulungagung Jika anda merasa penasaran dengan salah satu ciri khas kesenian Tulungagung yaitu "batik rokok" ini maka silahkan siapkan  sebungkus rokok favorita anda, kemudian langsung meluncur ke kota yang juga terkenal dengan produksi marmernya ini. Mencari warung yang menyajikan Cethe' tidaklah sulit disini. Hampir semua kampung memiliki tiga bahkan sampai enam warung yang menawarkan Cethe' dengan berbagai variasi rasa, aroma, dan keindahannya. Cethe' sebenarnya adalah ampas dari kopi hitam yang secara khusus diracik oleh para pemilik warung. Perbedaan teksture, rasa, aroma, dan juga warna Cethe sangat dipengaruhi oleh campuran kopi dan bahan campuran pembuat kopi yang lain seperti kacang ijo, kelapa, dan juga beras. Secara umum ada dua jenis Cethe yang paling disukai para Cethe lovers di Tulungagung yaitu Cethe kopi ijo, dan Cethe kopi hitam. Cethe kopi hijau dihasilkan dari endapan kopi yang telah dicampur dengan kacang hijau. Aroma khas kacang hijau sangat terasa dari Cethe jenis ini. Saat digunakan sebagai "tinta" untuk membatik rokok, cether jenis ini cenderung mudah pecah saat mengering, karena itu penggunaan sedikit susu menjadi pilihan untuk membuat hasil akhir batik pada rokok tidak gampang pecah saat kering. Tidak seperti Cethe hijau, Cethe hitam lebih rekat dan solid saat digoreskan diatas kanvas rokok. Teksturnya yang sedikit labih lembut membuat hasil akhir dari batik rokok dengan Cethe hitam terkesan lebih halus. Namun, soal aroma sepertinya Cethe hitam tidak seharum Cethe hijau. Ketika cethe mengering dan rokok ulai dibakar, Aroma rokok yang telah di batik dengan cether hijau akan lebih beraroma harum dan ringan. Bau rokok yang biasanya apek dan kurang disukai langsung disulap menjadi aroma harum menggugah selera laksana parfum kelas dunia. Ingin tau hasil Batik rokok ala seniman warung kopi Tulungagung? ini beberapa gambar yang bisa anda lihat dan monggo dicoba. [caption id="attachment_265452" align="alignleft" width="300" caption="motif tribal menjadi favorit (gambar:kaskus.co.id)"]

13703129092089861206
13703129092089861206
[/caption] [caption id="attachment_265453" align="alignleft" width="300" caption="motif nakal ala geng motor(gambar:kaskus.co.id)"]
13703131051981686374
13703131051981686374
[/caption] Monggo mampir ke kota BATIK ROKOK TULUNGAGUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun