Mohon tunggu...
Aris Hartono
Aris Hartono Mohon Tunggu... -

Penikmat Literasi - Kesejukan rohani seakan tumbuh bersamaan dengan cerita panjang yang disajikan dalam perpaduan kata bak sastra indah pengisi qolbu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Cinta

18 Maret 2016   14:03 Diperbarui: 18 Maret 2016   15:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah cerita kita tentang kata cinta

Waktu yang paling romantis adalah ketika aku mengadu tentangmu pada Tuhan.

Doa yang paling panjang adalah ketika aku bercerita tentangmu pada Tuhan.

Cinta dan rindu, dua hal yang selalu ada dalam harapan memilikimu.

Waktu akan menjawab kenapa aku selalu mencintaimu.
Biarkan aku berharap, hingga cinta memberiku kepastian.

Cinta  bagaikan dua telapak tangan jika disatukan ia merajut kenangan.

Aku berdoa pada Tuhan, tentang dirimu dan diriku semoga dipersatukan.

Mungkin diam adalah cara Tuhan mempersatukan kita yang terlalu takut perbedaan.

Dirimu satu diriku satu hingga dipersatukan dengan kata cinta.

Engkau adalah lembaran syahdu, tentang rindu, tentang pilu yang ada dihatiku.

Kesunyian malam tak akan pernah mengalahkan sunyinya hatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun