Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Absolution

8 Januari 2024   22:56 Diperbarui: 20 November 2024   00:42 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

I never knew the snow; its coldness was unfamiliar to me. 

I know not of the rain-the joy of being surrounded by it, or maybe the sadness of standing alone while it screams in my ears.

 I was oblivious until you showed me the possibility.

Such an experience, to be human, to feel and fall, to hope yet be left unwanted.

 I know all of it now; the rest doesn't matter.

 For what's the use of chasing the sun when the snow is my companion? 

To the rain, I am its champion; the mud calls me out like an eel praying for moisture. 

Even then, my soul remains yours to command. 

May the sun burn me, blind me with its light. 

Kill me if you must, for even in the next life, loving you is my absolution.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun