Mohon tunggu...
Aris Balu
Aris Balu Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis seputar fiksi dan fantasi || Bajawa, Nusa Tenggara Timur

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Troll (2022)" Kaijuu Legendaris dari Norwegia

7 April 2023   00:14 Diperbarui: 7 April 2023   00:18 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Image: Imdb.com

Kalau membahas film Kaijuu, negara yang terlintas di kepala kita sudah pasti negara Jepang. Karakter seperti Godzilla, King Kong, Ultraman dan lainnya sudah lekat dengan citra negeri matahari terbit tersebut. Akan tetapi kejutan datang dari perusahaan streaming Netflix dengan film terbaru mereka yang berjudul"Troll".

Film produksi negara Norwegia itu mengambil tema dari cerita lokal mahluk raksasa Troll yang sejarah mitologinya jarang diketahui oleh khalayak banyak. Cerita dimulai dengan menampilkan Nora Tiddeman, seorang gadis kecil yang mendaki gunung Drove bersama Ayahnya, Tobias, seorang ahli cerita rakyat atau Folkologi. Ayahnya sangat percaya dengan keberadaan mahluk legenda troll, yang konon katanya dimusnahkan dari bumi Norwegia seribu tahun yang lalu ketika agama Kristen merambat masuk ke negara itu.

Satu dekade berlalu, Nora yang kini bekerja sebagai seorang paleontologis (ilmu fosil purba kala) dijemput oleh beberapa tentara menggunakan helikopter saat sedang menggali fosil di pegunungan Norwegia. Mereka membawa Nora ke tempat rahasia dimana perdana menteri dan para jendral militer melakukan rapat darurat.

Kejadian aneh terjadi pada proyek pembangunan terowongan di gunung Drove. Mahluk raksasa muncul ketika gunung itu diledakan untuk membuka jalur terowongan. Karena keahliannya di bidang purba kala, Nora ditunjuk sebagai penasehat ilmuan utama dalam krisis tersebut.

Meski awalnya menolak untuk mempercayai bahwa mahluk legenda dari cerita rakyat muncul mengancam keselamatan negaranya, Nora berpaling pala satu-satunya orang yang paham akan keganjalan supernatural itu, yaitu sang ayah. Tobias dianggap sebagai orang gila oleh kaum akademisi dan dikucilkan bahkan oleh putrinya sendiri. Namun kini ia memiliki bukti yang kuat bahwa terdapat kebenaran akan teorinya.

Seperti film kaijuu pada umumnya, "Troll" membawa tema tentang hubungan tidak sehat antara manusia dengan alam. Proyek pembangunan terowongan yang menjadi penyebab utama kemunculan monster raksasa, melambangkan kemampuan alam untuk melawan balik ketika manusia bertindak semena-mena dan merusaknya.

Cerita dan konflik di dalam film sesungguhnya tidak begitu menarik. Saya sudah sering menemukan alur seperti ini pada film-film kaijuu lain yang dieksekusi dengan lebih baik. Akan tetapi "Troll" menawarkan dinamika karakter yang cukup menghibur.

Perdebatan antara Nora yang realistis dan tidak percaya takhayul dengan sang ayah yang imajinatif hingga menganggap cerita rakyat sebagai bukti sejarah, melahirkan konflik personal yang menarik penonton untuk memengikuti perjalanan mereka. Selain itu, karakter pendukung dalam film ini juga punya personifikasi yang relatable serta fungsi yang efisien dalam menggerakan alur cerita.

Saya juga sangat suka latar belakang mitologi yang mendasari monster troll dalam film ini. Kebanyakan film kaijuu selalu berusaha merancang penjelasan yang masuk akal akan keberadaan monster raksasanya. King Kong misalnya, digambarkan sebagai spesies primata yang mengalami proses gigantisme ketika terkena radiasi nuklir, atau Ultraman yang ternyata alien dari planet Ultra yang datang ke bumi untuk menghentikan invasi alien jahat.

Berbeda dari yang lain, "Troll" tidak menghindari aspek supranatural atas keberadaannya. Mahluk raksasa dalam film lahir dari legenda asli yang berkembang di Norwegia dan sedikit dimodifikasi demi keperluan tema cerita. Hal tersebut merupakan poin tambahan bagi saya yang gemar melihat penggunaan public domain dalam cerita fiksi.  

Secara keseluruhan, film "Troll" menghadirkan pengalaman menonton santai yang tidak membebani pikiran. Jika teman-teman mencari film ringan yang bisa dinikmati oleh semua orang, "Troll" ialah pilihan yang tepat sambil minum kopi atau mengunyah makan malam.

Rating saya untuk film ini 7/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun