Mohon tunggu...
Aris Budiyanto
Aris Budiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti dan Pemperhati Pendidikan

Metacognition, Mathematics Education, Teacher Development, Educatinal Policy, Islamic Eduction

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

APAKAH TIDUR ITU PENTING?

19 Oktober 2020   12:58 Diperbarui: 19 Oktober 2020   15:43 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Tidur merupakan aktifitas untuk mengistirahatkan badan, dengan intensitas tidur yang cukup tubuh manusia kembali segar siap melakukan beragam aktifitas kembali. Aktiiftas tidur tidak hanya terjadi pada manusia saja bahkan setiap mahluk hidup seperti hewan dan tumbuhan memerlukan waktu mengistirahatkan badan atau tidur dengan karakteristik mereka masing-masing. Mengutip dari Sleep Advisor ikan tidur dengan mata tetap terbuka karena pada dasarnya ikan tidak mempunyai kelopak mata, dalam keadaan tertidur ikan mengambang di bagian dasar air dengan tetap sesekali mengerakan sirip atau insangnya agar aliran oksigen tetap mengalir serta menjaga keseimbangan tubuh ikan sendiri.

          Ketika seseorang mempunyai kualitas tidur buruk hal ini dapat mengganggu kesehatan yang efeknya adalah mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit pada tubuhnya. Bahkan Nasional Sleep Foundation dalam artikel penelitianya menyerankan agar setiap orang memiliki waktu tidur rata-rata 8 jam setiap hari. Allah SWT. Dalam firmanya mengatakan bahwa “dan kami jadikan tidurmu sebagai istirahat” (Q.S An-Naba: 9). Ayat yang lain difirmankan bahwa “Dialah yang menjadikanmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur sebagai istirahat, dan dia menjadikan siang untuk bangun berusaha” (Q.S Al-Furqon: 47) hal ini mengisyaratkan bahwa setelah manusia beusaha mencari rizki yang dihamparkan dibumi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui bekerja maka Allah SWT. juga kuasa menjadikan tidur sebagai waktu untuk mengistirahatkan badan.

       Tidur yang baik adalah tidur yang berkualitas, bukan hanya sekedar tidur dengan durasi yang lama. Bagi orang-orang yang mempunyai aktivitas padat serta dituntut produktivitas tinggi tidak banya alokasi waktu yang dimiliki untuk istirahat termasuk aktivitas tidur, namun mampu menyeimbangkan semuanya karena mereka menjaga kualitas tidurnya. Penelitian menunjukan bahwa tidur terlalu lama dapat menyebabkan seseorang mengalami resiko lebih tinggi mengalami gangguan metabolisme dan hormon salah satunya insulin bahkan memperbesar terkena penyakit diabetes. Untuk bisa mendapatkan manfaat tidur yang sesungguhnya sangatlah penting seseorang memperhatikan kualitas tidurnya.

       Rasulullah SAW. telah mencontohkan bagaimakah tidur yang baik itu, beliau tidur di waktu siang sebentar dan tidur di awal waktu untuk bisa bangun beribadah di malam hari. Beliau tidak tidur di waktu malam melainkan hanya sedikit sekali. Sangat disayangkan banyak waktu percuma karena banyak tidur tidak digunakan untuk ibadah terutama malam hari yang mempunyai keutamaan dan pahala besar, karena tidur itu sendiri berarti kelalaian. Bahkan saking cintanya Rasullulah melakukan ibadah di malah hari, sampai-samai kaki beliau memar dan lecet karena melakukan shalat malam.

       Menyedikitkan tidur untuk beribadah atau belajar ilmu ini juga dicontohkan oleh para ulama, salah satunya adalah Imam An-Nawawi yang banyak sekali menuliskan karya kitab meski usianya tidak lama yaitu hanya 45 tahun namun karyanya masih digunakan sebagai rujukan khasanan keislaman hingga saat ini. Kutiapan dari bagian biografi yang ditulis pada salah satu pengantar buku beliau menyebutkan bahwa ia pernah sengaja tidak merebahkan punggungnya di tempat tidur selama dua tahun berturut-turut, karena kalau rebahan di tempat tidur pasti akan ketiduran. Selama dua tahun tersebut beliau selalu tidur di tempat duduknya itu pun tatkala sudah terlalu lelah menulis buku dan mempelajari kitab.

       Kisah inspiratif lainya dari para ulama adalah ketika Imam Syafi’i (ahli Fikih), Imam Ahmad bin Hambal (ahli zuhud dan ibadah), dan imam Yahya ibnu Malil (ahli hadits), mereka bertemu pada saat menjalankan ibadah Haji di tempat yang sama. Ketika malam hari waktu istirahat Imam Syafi’i melihat Imam Ahmad bin Hammbal tegak, ruku’, sujud berulang kali hingga Adzan Subuh berkumandang. Ketika selesai sholat subuh ditanya oleh Imam Syafi’i “wahai Ahmad, apa yang kau lakukan?” beliau menjawab: “aku menghatamkan Al-Quran 30 juz dalam Tahajudku”. beliau juga bertanya kepada Yahya ibnu Malik: "wahai Yahya, tadi malam aku lihat dirimu miring ke kiri miring ke kanan seperti gelisah sekali tidak dapat tidur, apa yang kamu pikirkan?” Kata Imam Yahya ibnu Mail: “aku sedang menyeleksi hadits Sahih, hasan, Dzoif, dan akhirnya pada malam hari aku bisa menyeleksi sebanyak 200 hadits.” Mereka balik bertanya: “wahai Al-Imam Syafi’i kalau anda bisa melihat kami berarti engkau juga tidak tidur, apakah yang anda lakukan?” Imam Syafi’i menjawab: “tadi malam aku melakukan istimbat hukum dari Al-Qur’an, Sunnah, Ijma, dan Qiyas, akhirnya aku dapat mengeluarkan hukum halal-haram sebanyak 200 ijtihad.”

      Begitu bersemangatnya para ulama dalam memanfaatkan setiap waktunya untuk bisa beribadan dan menuntut ilmu serta menyedikitkan sekali waktu istirahat dan tidurnya. Hal serupa prilaku menyedikitkan waktu tidur juga dipraktikan oleh para orang besar serta ilmuan di zaman moderen ini sehingga bisa meraih prestasi dan produktifitas luar biasa dalam berkarya di dunia. Sebut saja Bill Gate, Nicolas Testla, Wolfgang Mozard, Marie Curie dan masih banyak orang besar lainya yang hanya mempunyai waktu tidur antara 2-3 jam dalam sehari.

       Berdasarkan dari berbagai uraian di atas dapat kita pahami bahwa tidur merupakan suatu aktifitas kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi, namun bukan suatu kewajiban, apalagi kalau tidur dengan durasi waktu yang berlebihan. Yang terpenting dari aktivitas tidur adalah kualitasnya, bukan berapa lama waktunya. sehingga setiap orang mesti mengetahi tentang dirinya terkait bagaimana agar bisa mendapatkan tidur berkualitas yang akan mendukung mereka meraih produktifitas dalam berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun