Mohon tunggu...
Ari Rosandi
Ari Rosandi Mohon Tunggu... Guru - Pemungut Semangat

Menulis adalah keterampilan, mengisinya dengan sesuatu yang bermakna adalah keniscayaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membuat Anak Cinta Buku di Era TikTok: Mungkinkah?

12 Juli 2024   17:47 Diperbarui: 12 Juli 2024   17:51 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Para orang tua saat ini sepertinya akan sering menyaksikan begitu membuka mata, anak-anak kita tidak lagi mencari buku cerita di rak, melainkan mencari ponsel pintar. Siapa yang bisa menyalahkan mereka? Di era dimana TikTok mendominasi, daya tarik video pendek yang penuh warna dan suara riuh musiknya memang tidak bisa dielakkan. Seolah setiap hari adalah pertarungan epik antara buku dan TikTok, dan sejauh ini, buku tampaknya selalu kalah telak. 

Tapi, apakah ini artinya kita harus menyerah? Oh, tentu saja jangan. Kita harus mencari cara agar buku menjadi lebih menarik daripada tren video joget-joget terbaru atau tantangan viral yang membuat kita geleng-geleng kepala. 

Buku dan TikTok, Seperti Minyak dan Air?

Pada dasarnya, buku dan TikTok memang tampak seperti dua kutub yang berseberangan. Satu adalah lambang pengetahuan, introspeksi, dan imajinasi yang mendalam; satunya lagi adalah simbol hiburan cepat saji, kepuasan serba instan, dan ketidakstabilan perhatian. Kita tahu bahwa minyak dan air tidak bisa bersatu, namun dengan sedikit kreativitas dan usaha, kita bisa menjadikan keduanya sekutu yang kuat.

Coba kita mulai dengan sesuatu yang sederhana: mencari titik temu. Jika anak Anda senang menonton video TikTok tentang dinosaurus menari atau pesawat luar angkasa, barangkali kita bisa mencari buku tentang topik tersebut dan membahasnya bersama-sama. Gunakan ketertarikan alami mereka sebagai jembatan menuju dunia literasi.

Mungkin saja seorang anak yang gemar menonton video TikTok tentang eksperimen sains akhirnya menemukan buku tentang eksperimen yang bisa dilakukan di rumah. Dari hal kecil ini saja, kita bisa menggiring mereka menuju cinta membaca yang lebih dalam dan berkelanjutan.

Membuat Buku Menjadi Konten

Jika kita tidak bisa mengalahkannya, kita bisa mencoba bergabung dengan mereka. Sebagai contoh, mengapa tidak kita mencoba membuat buku menjadi bagian dari konten video TikTok? Ada ribuan cara yang sangat kreatif untuk melakukan hal ini. Misalnya, buat video tentang 'Top 5 Buku cerita yang Akan Membuatmu Tambah Pintar' atau '5 Cerita Sains yang Harus Kamu Baca di Malam Hari'. Dengan demikian, kita bisa menjadikan buku sebagai bintang utama dalam video tersebut, dan biarkan keajaiban literasi mengalir dengan cara yang tidak terduga.

Buku mempunyai daya tarik tersendiri yang tak kalah kuat jika kita tahu cara-cara menyampaikannya. Contoh saja, cerita-cerita pendek yang menyentuh kehidupan sehari-hari, yang disampaikan dengan gaya jenaka namun penuh makna, yang akhirnya dapat menjadi jembatan yang kuat antara dunia buku dan dunia digital.

Kita bisa mulai dengan cerita-cerita yang mudah dicerna namun punya 'twist' yang membuat anak-anak berpikir. Misalnya, cerita tentang seorang anak yang mengira hidupnya lebih seru di dunia maya, hanya untuk menemukan bahwa petualangan terbesarnya justru ada di halaman buku yang ia abaikan selama ini.

Teknologi Sebagai Alat, Bukan Musuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun