Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi besar yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik samudera menekan dan menyusup ke bawah lempeng benua. Pergerakan ini menyebabkan akumulasi energi yang sangat besar. Ketika energi tersebut dilepaskan, terjadilah gempa megathrust dengan kekuatan yang dahsyat, sering kali melebihi magnitudo 8 skala Richter (SR), dan dapat memicu tsunami.
Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik, menjadikannya salah satu negara yang paling rawan mengalami gempa megathrust. Salah satu area yang menjadi sorotan utama adalah Zona Megathrust Selatan Jawa, yang mengancam wilayah pesisir Jawa Barat hingga ke kota besar seperti Bandung. Meskipun Bandung tidak berada di garis patahan utama, dampak dari gempa besar di wilayah Selatan Jawa masih bisa dirasakan di kota ini, dan warga Bandung pun harus waspada.
Zona Megathrust di Indonesia
Zona Megathrust Selatan Jawa adalah bagian dari batas subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, yang memanjang dari Sumatra hingga Jawa. Ancaman gempa megathrust di zona ini sangat serius karena gempa besar yang terjadi dapat menimbulkan tsunami yang berbahaya, terutama bagi kawasan pantai selatan Jawa. Potensi gempa megathrust di selatan Jawa bahkan diprediksi bisa mencapai kekuatan 8,7 SR atau lebih.
Salah satu contoh nyata dari gempa megathrust di Indonesia adalah gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004, dengan kekuatan 9,1 SR yang menghancurkan wilayah pesisir Samudra Hindia. Meski gempa itu terjadi jauh dari Bandung, dampak dan traumanya masih diingat oleh banyak warga Indonesia, yang menyadari betapa besarnya ancaman gempa bumi jenis ini.
Tanggapan Warga Bandung Terhadap Ancaman Gempa Megathrust
Sebagai kota besar di tengah Pulau Jawa, Bandung seringkali tidak langsung terdampak gempa besar. Namun, kekhawatiran tentang gempa megathrust di Selatan Jawa cukup dirasakan oleh sebagian warga. Beberapa di antaranya bahkan mulai mengambil langkah-langkah mitigasi. Mereka menyadari bahwa gempa besar bisa dirasakan di Bandung dan bahwa kesiapan dalam menghadapi bencana menjadi penting.
Syifa (22), warga Bandung, mengatakan, "Saya khawatir kalau gempa besar terjadi di selatan Jawa. Kami di Bandung mungkin tidak terkena tsunami, tapi getarannya bisa terasa. Sekarang saya selalu memperhatikan informasi dari BMKG dan selalu tetap waspada."
Upaya Pemerintah dan Sosialisasi
Pemerintah melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan berkala tentang potensi gempa megathrust di Selatan Jawa. Sistem peringatan dini dan simulasi bencana terus ditingkatkan, serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kesiapan menghadapi bencana mulai digencarkan. BMKG dan instansi terkait juga mengajak masyarakat untuk memahami bagaimana cara bertindak saat gempa terjadi, seperti mencari tempat aman, menyiapkan tas darurat, dan memperhatikan bangunan tahan gempa.
