Mohon tunggu...
Ariq Merdiansyah
Ariq Merdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yippe Ki Yay

Hooman(ist?)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mau Sampai Kapan?

24 Oktober 2023   14:52 Diperbarui: 24 Oktober 2023   14:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels: Cottonbro Studio

Pertanyaan-pertanyaan mengenai hidup seringkali dijumpai oleh kita ntah itu muncul dari sanak saudara mauun kerabat bahkan dari orang yang baru kenal. contoh pertanyaan paling sering dijumpai yaitu seperti bertanya kapan nikah, bertanya kapan mempunyai anu dan bla bla bla masih banyak lagi deh tuh pertanyaan - pertanyaan seram. nah suatu waktu gue pernah ditanya sama temen gue, ini pertanyaan menurut gue berbeda dari pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan. ketika gue dan temen-temen sedang asyik nongkrong tiba-tiba temen gue satu ini nyeletuk "mau sampai kapan?" kita semua diam karna memang out of context nih orang dari obrolan kita semua.

selang beberapa menit dia nambahin "mau sampai kapan ya kta begini?" trus langsung gue timpalin deh "Begini gimana maksudnya?", dia diam sejenak sembari menghela nafas panjang lalu berucap "iya sampai kapan ya kita begini, bisa sering ngumpul, bisa hangout bareng, kalo nanti kita sudah berkeluarga apa mungkin kita masih bisa sering nongkrng kaya gini?" kita semua terdiam membisu atsa pertanyaan dia karna memang yang awalnya kita sedang berbincang ringan tiba-tiba ada topik yang cukup berat untuk dibahas. sampai kita pulang pun, pertanyaan dia tidak membuahkan jawaban. 

pas gue dirumah gue jadi mikir, dan mungkin ini jawaban gue atas pertanyaan yang tadi. menurut gue, gue sedang memang sedang ada di fase kerja dan main. gue memang masih baru mulai berada di fase ini setelah lulus kuliah, jadi menurut gue gue masih nyaman berada di fase ini. pulang kerja sebisa mungkin nyempetin wkt untuk nongkrong sama kawan. tapi gue jadi punya pertanyaan sendiri di benak gue yaitu "apakah fase ini akan berakhir?". selang beberapa waktu gue ternyata mempunyai jawaban atas pertanyaan gue sendiri, menurut gue fase seperti ini yang kerja dan main itu gaakan berakhir, mungkin akan berubah intensitasnya aja seiring bertambah nya usia nanti.

karena menurut gue, main atau nongkrong nya gue itu harus bawa hasil ketika pulang. dalam artian ga hanya nongkrong haisin uang, karena pekerjaan gue sekarang didapat dari nongkrong. ngobrol, akrab dapat relasi trus diajak kerja, pas dicoba kerjaannya ternyata cocok nih, cocok dari lingkungan pun dari penghasilan, gue merasa kaya dapet jackpot. main atau nongkrong ga hanya membuat otak fresh setelah sehari hari dihajar oleh kehidupan, ciakhhh. main dan nongkrong bisa menambah wawasan serta relasi juga, asal ketika lo nongkrong ya ngobrol jangan fokus push rank aja. se pengalaman gue, gue punya teman baru hampir di setiap nongkrong. memang ga gue pungkiri ketika bertambahnya usia, circle pertemanan memang semakin menyempit tapi untuk urusan relasi menurut gue harus semakin luas sih. lo bisa kenal sana sini selain bisa menambah insight di pikiran lo, lo bisa juga dapet cerita pengalaman seseorang.

Gue paham, gue ngomong begini memang belum merasakan gimana beratnyta ngejalanin rumah tangga, sering banget gue dapat nasihat "ya belum aja ada anak dan istri, pasti nanti kalau udah ada mah bakalan jarang nongkrong lagi". ntah itu sebuah nasihat atau sebuah ancaman terselubung. balik lagi di awal, gue punya keinginan bahwa sampai nanti tua gue tetap mau bisa nongkrong kalau perlu ya kita nognkrong sekali-kali bawa anak dan istri. indah banget ya kalau cuman ngebayangin mah? wkwk iya itu masih bayangan gue bisa nongkrong bawa anak ataupun istri kok. tapi yang perlu digaris bawahi, bahwa nongkrong selagi itu membawa hal positif tidak menimbulkana efek samping dan gejala aneh aneh ya gausah hubungi dokter, eh maksudnya ya lanjut aja buat main dan nongkrong.

nongkrong dan main juga ga harus di tempat mahal dan fancy serta instagrammable, cukup warung kopi pinggir jalan aja juga cukup kok. karna yang harus kita cari itu bukan tempatnya melainkan momen dan isi dari pertemuannya. jangan lupa tetap nongkrong dan main ya guys, jiwa kalian harus tetap waras dan badan kalian harus tetap bugar ya guys setelah diterpa kehidupan sehari hari, buat lo yang kerja, buat lo yang sekolah/kuliah bahkan buat lo lo ibu ibu rumah tangga, kalian juga harus tetap main dan nongkrong yaa. harus dikondisikan, semangatttt!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun