Awal cerita pengalaman ini dimulai 10 tahun yang lalu oleh seorang bocah SD yang menjalani kehidupan di Bumi Sembada, suatu daerah yang hampir seluruh penduduk di negara ini tau berada dimanakah daerah tersebut. Terkenal akan budayanya, pariwisatanya, serta pendidikannya, akan tetapi saat ini bukan hanya itu saja yang orang ketahui, karena terdapat sebuah sejarah besar yang membuat banyak orang di negara ini dan bahkan di beberapa negara lain juga terkagum dengan hal tersebut. Seakan-akan kalimat ini seperti hiperbola, namun biarlah karena ini semua tentang suatu "KEBANGGAN".
PSS SLEMAN, inilah suatu hal yang membuat daerah ini semakin lebih dikenal halayak luas. Sebuah klub sepak bola yang mempunyai pendukung fanatic yaitu Brigata Curva Sud dan Slemania ini membuat dunia persepakbolaan di negeri ini bangga akan kreativitas dari para supporternya, berkat itu Brigata Curva Sud atau yang lebih dikenal sebagai BCS mendapatkan pengakuan sebagai supporter terbaik di benua Asia. Penghargaan itu bagi kami sebuah kebanggan tersendiri, namun capaian itu bukan membuat kami para supporter puas, akan tetapi justru membuat ingin lebih dari itu.
Maguwoharjo Internasional Stadium, sebuah stadion yang berada di utara kota Jogja menjadi sebuah icon bagi para pecinta sepak bola di bumi sembada ini. Stadion Maguwoharjo yang menjadi kendang bagi PSS Sleman selalu menuai konflik, karena perasaan susah, senang, dan emosional tercurahkan disini. Karena bagi kami homebase Maguwoharjo Internasional Stadium menjadi rumah kedua, karena dari sinilah semua cerita ini dimulai.
Pada tahun 2018, PSS Sleman kembali memberikan kejutan untuk kita semua, dengan menjuarai liga 2 pada kala itu melakoni laga final melawan Semen Padang di stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Tangis bahagia mengalir dari mata para pendukung PSS, karena setelah penantian 10 tahun akhirnya PSS kembali ke liga kasta tertinggi di negeri ini. Semangat yang menggebu-gebu dari seluruh sleman fans dan para supporter selalu mengiringi perjalanan PSS Sleman selama berlaga diseluruh daerah, namun tidak bertahan lama karena terdapat bencana besar yang melanda negeri ini. Covid-19, itulah yang membuat seluruh aktivitas apapun itu berhenti, salah satunya adalah ajang sepak bola. Hingga saat inipun, kami belum bisa kembali berada di tribun stadion untuk mengawal kebanggan kami berlaga. Kecintaan kami terhadap tim ini, membuat kerinduan kami untuk kembali menginjakan kaki di tribun stadion semakin besar.
Inilah sedikit kisah tim sepak bola kebanggan kami, karena inilah keluarga dan rumah kedua bagi kami. Sekian dan terima kasih.
#THANKSGOD, IAM SLEMANFANS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H