Lodoyong, Ambarawa, Semarang (3/8) – Dengan maraknya penyebaran COVID-19 di Indonesia, kondisi warga Desa Lodoyong dirasa masih kurang mematuhi protokol pencegahan penularan COVID-19 yang sudah dikeluarkan pemerintah. Seperti masih banyaknya warga yang belum sadar untuk mencuci tangan dan tempat yang tersedia fasilitas cuci tanganpun beresiko menyebarkan virus karena masih belum menggunakan sistem touchless.
Untuk mengurangi potensi penularan Covid-19 melalui kontak fisik benda, mahasiswa Undip Prodi Teknik Elektro, Ariq Haekal, berinisiatif untuk membuat teknologi melalui suatu produk hand sanitizer otomatis. Hand Sanitizer otomatis ini dilengkapi dengan petunjuk pemakaian dan modul pembuatan. Diharapkan dengan adanya modul pembuatan hand sanitizer otomatis ini dapat memudahkan masyarakat untuk membuat hand sanitizer otomatisnya sendiri.
Alat ini terdiri 6 komponen elektronik utama yang terdiri dari sensor infra merah, pompa air DC, TIP BD140, baterai Li-Ion, modul charger, dan saklar on-off. Untuk penampung cairan hand sanitizer digunakan botol bekas dan semua komponen tersebut dimasukkan kedalam kerangka berbentuk box.
Proses yang dilakukan adalah pertama studi literatur tentang pembuatan alat, lalu dilanjutkan dengan mencari komponen – komponen dan merangkai alat, kemudian menyiapkan kerangka berbentuk box, dan yang terakhir adalah penyatuan semua elemen. Cara penggunaan alat hand sanitizer ini sangat mudah, cukup mendekatkan tangan ke arah sensor maka alat akan memompa botol secara otomatis dan mengeluarkan cairan hand sanitizer.
Alat hand sanitizer ini diletakkan di Balai Desa Lodoyong dan di salah satu masjid yang ada di Desa Lodoyong. Karena dua tempat itu dinilai sebagai tempat yang ramai didatangi oleh warga desa.
“Wah, alatnya bagus – bagus, mantap sekali mahasiswa KKN dari Undip ini” ujar Kepala Desa Lodoyong, Khoerur Rozikin, SH.