Part I Tulisan ini bisa dibaca di sini.
Jembatan Sigandul, memiliki keunikan yang jarang dijumpai pada jembatan di kawasan lain, yang bisa dikembangkan menjadi kawasan pariwisata baru dengan tidak meninggalkan fungsi utamanya sebagai sebuah jalan raya. Keunikan tersebut, menurut penulis tak lain berupa lokasi jembatan ini yang berada di atas sebuah jurang yang dalam di kawasan pegunungan, sehingga terkesan megah dan indah apabila dilihat dari kejauhan. Alangkah sayangnya, jika potensi pariwisata ini dilewatkan begitu saja dengan hanya memfungsikannya sebagai jalan raya tanpa menangkap peluang pariwisata yang dimilikinya.
Idealnya, keindahan dan kemegahan Jembatan Sigandul dinikmati dari sisi bawah jembatan, bukan dari sisi atas jembatan seperti yang saat ini ramai dilakukan wisatawan. Apabila berada di sisi atas jembatan, wisatawan justru tidak bisa melihat keindahan dan tidak dapat merasakan sensasi jembatan karena hanya bisa melihat pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Selain itu, berada di atas jembatan juga sangat berbahaya bagi wisatawan maupun pengemudi kendaraan akan resiko kecelakaan maupun jatuh ke dalam jurang. Namun sayangnya, saat ini jamak dijumpai warga yang berada di sisi kanan kiri ruas jembatan untuk berwisata.
Perlu Dibangun Fasilitas Pariwisata
Pembangunan fasilitas wisata untuk menikmati jembatan ini menjadi perlu dilakukan. Bukan di sisi atas jembatan, tetapi di area bawah jembatan mengingat keindahan dan sensasi terkait jembatan ini hanya dapat dirasakan dari area bawah jembatan. Namun sampai saat ini, nampaknya masih belum tersedia fasilitas yang dapat digunakan wisatawan menikmati keindahan jembatan dari area di bawah jembatan. Ruas jalan terdahulu, terpantau ditutup, sehingga masyarakat tidak dapat menikmati keindahan jembatan karena “dipaksa” melintas melalui sisi atas jembatan. Karena itu, mungkin banyak masyarakat yang kecewa tidak dapat menikmati keindahan jembatan ini seperti dalam gambar yang tersebar.
Penyediaan fasilitas di sisi bawah jembatan yang memang diperuntukkan untuk wisatawan perlu dilakukan untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan jembatan ini. Penyediaan fasilitas wisata dasar seperti taman parkir, toilet, hingga area pandang ke Jembatan Sigandul -bisa berupa Ruang Terbuka Hijau, atau justru berupa Area Pandang Tertutup (mengingat curah hujan yang tinggi di kawasan ini)- perlu segera dilakukan. Pembangunan fasilitas pariwisata tambahan seperti membangun foodcourt,galeri seni,hingga penyediaan informasi mengenai profil konstruksi Jembatan Sigandul, juga bisa dilakukan sebagai upaya untuk mengedukasi warga yang akan menunjang kawasan wisata ini nantinya.
Hal ini tentu saja berpeluang besar mendatangkan pemasukan bagi kas daerah yang didapat dari retribusi sarana pariwisata seperti tiket masuk, parkir, toilet serta potensi pemasukan dari penyewaan foodcourtdan galeri seni. Lebih jauh, atraksi wisata tambahan juga bisa dilakukan pada jembatan ini untuk semakin memikat wisatawan misalnya dengan penambahan tata cahaya jembatan yang atraktif, baik dengan lampu LED ataupun sinar laser, sehingga wisatawan dapat menikmati jembatan ini pada malam hari.
Keberadaan fasilitas pariwisata di area bagian bawah jembatan tentu tidak akan mengganggu fungsi utama jembatan sebagai jalan raya. Karena nantinya, arus lalu lintas kendaraan bermotor yang melintas di atas jembatan, tidak akan terganggu lagi dengan keberadaan wisatawan yang berlalu lalang, pedagang kaki lima, maupun kendaraan yang terparkir liar di sekitar sisi atas jembatan. Penyediaan fasilitas pariwisata di area bagian bawah ini juga harus memperhitungkan radius aman bagi keselamatan wisatawan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana dari atas. Fasilitas pariwisata di area bagian bawah jembatan juga lebih aman untuk keselamatan pengendara kendaraan, wisatawan, serta yang lebih penting lagi, untuk menyelamatkan Jembatan Sigandul dari kegiatan vandalisme warga yang mengancam bukan hanya keindahan jembatan, tetapi juga mengancam struktur jembatan itu sendiri.
Keberadaan fasilitas pariwisata di area bagian bawah jembatan ini sebagai upaya menjawab potensi wisata di Jembatan Sigandul. Jangan sampai pemerintah kalah cepat dengan pihak lain dalam menjawab peluang ini. Pelibatan sektor swasta dalam mengembangkan kawasan ini memang diperlukan, akan tetapi akan jauh lebih baik jika pembangunan di kawasan ini memiliki sebuah grand designsehingga pembangunannyaterarah sehingga keindahan jembatan tetap terjaga. Kita sama-sama tidak menginginkan kawasan ini nantinya dipenuhi bangunan liar kan?
Namun, diperlukan langkah ekstra keras dari para stakeholderdalam menjawab potensi wisata di kawasan ini, sebab menjawab potensi pariwisata di kawasan ini memerlukan keterlibatan beberapa stakeholderyang berbeda kepentingan terkait jembatan ini. Alangkah lebih gandemdan sangar, jika jembatan ini tetap menjalankan fungsinya sebagai jembatan jalan raya, tetapi di sisi lain, potensi pariwisata yang ada didalamnya juga digarap maksimal. Jembatan Sigandul mungkin tidak termasuk dalam jajaran jembatan terpanjang atau tertinggi di Indonesia, namun dengan keunikan yang dimilikinya, bolehlah kita berharap Jembatan Sigandul termasuk dalam jajaran jembatan terindah di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H