Mohon tunggu...
Ari Purba
Ari Purba Mohon Tunggu... -

belum sampai kemana mana

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Spanyol yang Membosankan, Jelang Inggris Vs Italia

24 Juni 2012   10:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:35 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Melihat partai Spanyol vs Prancis yang tayang  tadi pagi sungguh sedikit mengecewakan, demi membayangkan akan ada jual beli serangan sepanjang laga. Gelagat awal ketika melihat susunan formasi timnas Prancis yang diturunkan Laurent Blanc, bertahan!. Tidak ada nama Samir Nasri atau Jeremy Menez di starter, menggantinya dengan satu bek dan satu gelandang bertahan tambahan. Makin malas ketika Vicente Del Bosque pun memasang formasi seperti partai awal ketika berhadapan dengan Italia, tanpa striker murni.

Laurent Blanc yang dari awal seperti 'ketakutan' meladeni ball posession Spanyol terlihat lebih banyak berkutat di daerah pertahanan mereka sendiri. Spanyol seperti biasa menguasai bola lebih banyak, tercatat sekitar 60% di babak pertama. Dengan skill luar biasa dari para gelandang-gelandang hebatnya, mereka berhasil memperagakan taktik yang katanya tiki-taka itu. Tapi keseringan bertiki-taka  seperti melihat kesebelasan yang sedang latihan atau partai persahabatan. Lagi-lagi ketiadaan striker murni membuat mereka jarang kelihatan berada di kotak pinalti lawan. Xavi dan Iniesta lebih sering memutar arah bola kembali ke pemain dibelakangnya. Terlihat hanya dua kali Andres Iniesta melakukan tusukan ke kotak pinalti Prancis, sedangkan Xavi hanya sekali berhasil membelah pertahanan lawan dengan umpan mautnya yang disambut Cesc Fabregas dengan terlambat. Nama terakhir ini jelas-jelas masih bingung memperagakan dirinya sebagai goal getter. David Silva maupun Xabi Alonso juga sepertinya lebih senang mengumpan ke dua bek sayap yang maju membantu serangan. Walau bola mudah dikuasai Jordi Alba atau Alvaro Arbeloa, crossing sering urung dilakukan karena tak ada kawan yang menyambut di daerah kekuasaan Hugo Lloris. Jadilah tiki-taka yang membosankan karena jarang membuat peluang gol. Apa mau dikata, pertandingan yang seru versi saya ketika  menonton pertandingan bola adalah  banyaknya peluang dan gol yang tercipta di sebuah pertandingan.

Melihat bayangan saya yang terbalik tadi pagi, berharap juga kembali terbalik dalam melihat pertandingan perempatfinal terakhir besok pagi antara Inggris vs Italia. Terbayang ini adalah pertandingan adu bertahan, belakangan Inggris seperti lebih fasih memperagakan pola catennaccio dibanding penemunya. Tapi melihat Cesare Prandelli yang doyan memakai dua striker selama ini, dan Roy Hodgson yang juga berani memakai striker tambahan  sebagai pendamping Waynee Rooney, bolehlah ini tidak menjadi petandingan yang kembali membosankan. Menunggu hingga jam 01.45 pagi dan mendapati  partai yang atraktif tentu membuat senin pagi dengan teguran boss kantor bisa sedikit terabaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun