Mohon tunggu...
Aripin Simbolon
Aripin Simbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum ada pencapaian

hobi menghalangi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi Ekonomi dan Munculnya Budaya Konsumerisme Masyarakat Indonesia terhadap Budaya Korea

22 Maret 2023   09:09 Diperbarui: 22 Maret 2023   09:20 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi bukan lagi hal yang asing bagi kita, karena hampir semua hal yang ada disekitar kita adalah hasil dari proses globalisasi, dan kita sekarang sedang berada dalam proses globalisasi itu sendiri. Globalisasi secara umum adalah fenomena dimana munculnya masyarakat dunia, dimana pergerakan teknologi, informasi dan komunikasi menembus batas-batas wilayah dan negara.

Globalisasi kian semakin memengaruhi setiap aspek kehidupan manusia, khususnya aspek ekonomi. Globalisasi ekonomi berupa fenomena yang dimasa sekarang semakin banyak terlihat dikalangan masyarakat berkat perkembangan tekonologi dan arus informasi, selain itu  berkembangnya perdagangan bebas kemudian memunculkan fenomena-fenomena globalisasi ekonomi lainnya.

Tentu saja fenomena-fenomena dalam globalisasi ekonomi akan dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Misalnya perdagangan bebas yang memperjelas aktivitas  diantara produsen dengan konsumen atau kaum kapitalis dengan masyarakat konsumeris. Suatu masyarakat dikatakan sebagai negara konsumeris adalah ketika munculnya perilaku konsumtif dimana suatu produk digunakan/dibeli secara berlebihan oleh masyarakat dimana tidak adanya pertimbangan ekonomis tentang apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, yang berarti banyak hal yang tidak mampu diproduksi atau diciptakan sendiri oleh Indonesia. Hal ini merupakan kecenderungan umum dimana, masyarakat di negara berkembang akan menjadi target pasar dari produk-produk negara maju. Tidak jarang juga masyarakat negara berkembang menjadi ketergantungan dengan produk negara maju yang kemudian memunculkan fenomema yang dikenal dengan konsumerisme khususnya di Indonesia. Negara Korea sebagai negara maju tentunya akan mampu memproduksi hal-hal yang lebih baik atau tidak mampu di ciptakan oleh Indonesia.

Salah satu budaya konsumerisme yang belakangan ini terjadi luas di Indonesia adalah konsumerisme terhadap budaya korea. Sebenarnya perkembangan dan penyebaran budaya korea juga terjadi secara global terutama dalam dua dekade terakhir, dikarenakan produk atau wujud  dari budaya korea bisa diterima hampir oleh semua publik dan kalangan. Perkembangan atau penyebaran budaya korea secara global juga dikenal dengan istilah " Korean wave" atau Hallyu. 

Salah satu hal yang sangat identik dengan Korean wave ialah dunia hiburan, seperti musik, drama dan variety shows. Di Indonesia, fenomena Korean wave sendiri sangat banyak ditemui di Indonesia, khususnya di kalangan remaja yang akrab mereka kenal dengan istilah K-Drama dan K-Pop. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan penggemar K-Pop terbanyak di dunia.

Pesatnya perkembangan budaya Korea di Indonesia tentunya tidak terlepas dari peran teknologi informasi yang menjadi faktor utama terjadinya fenomena Korean Wave secara global. Budaya Korea juga semakin banyak mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, khususnya yang termasuk ke dalam penggemar K-Pop dan K-Drama, seperti fashion, makanan, bahasa, gaya bicara hingga munculnya berbagai kosmetik berbau Korea.

Namun seiring berjalannya waktu, konsumsi terhadap K-Pop dan K-Drama semakin menunjukkan ketergantungan dan mengarah kepada konsumerisme. Bagaimana tidak, K-Pop misalnya sudah menjelma menjadi kebutuhan entertainment bagi para penggemarnya khususnya kaum millenial. Mereka akan membeli hal apa pun apa bila ada hubungannya dengan K-Pop atau sedang trend di sosial media, mereka akan berlomba-lomba untuk membeli dan memakai produk tersebut meskipun bukan sesuatu yang mereka butuhkan.

Perilaku konsumtif masyarakat Indonesia ini tentunya adalah hal yang menguntungkan bagi negara Korea Selatan selaku produsen dari K-Pop dan K-Drama, sehingga mereka akan terus menerus menjadikan negara seperti Indonesia sebagai objek pasar mereka. Dan Indonesia akan terus menjadi konsumen terbesar K-Pop dan K-Drama. Jika ditinjau dari perspektif ekonomi, kita dapat memposisikan negara Korea Selatan sebagai kapitalis dengan kemampuan teknologinya yang memadai dan sumber daya manusianya yang mumpuni, secara terus menerus memperoleh keuntungan dari konsumen-konsumen yang secara sadar atau tidak sadar terus menerus menjadi objek pasar dari kaum kapitalis.

Contoh fenomena Korean Wave lainnya yang baru-baru ini terjadi ialah digelarnya konser Blacpink (girlband ternama asal Korea) di GBK beberapa hari yang lalu. Terlihat penonton konser membanjiri stadion, mayoritas penonton tersebut ialah kaum millenial dan didominasi oleh perempuan. Mereka berbondong-bondong agar bisa menikmati konser dari girlband asal Korea tersebut. Harga tiket konser tersebut dikabarkan bernilai jutaan rupiah dan tiket tersebut ludes terjual. Tidak mengherankan untuk negara Indonesia yang sedari dulu menjadi negara penggemar K-Pop terbanyak di Dunia.

Namun sadar atau tidak sadar, terima atau tidak terima konser tersebut adalah bentuk kapitalisasi dari negara Korea Selatan sebagai negara maju terhadap negara Indonesia sebagai negara berkembang. Sangat terlihat bagaimana kaum kapitalis bergerak dalam menggelar konser tersebut dan bagaimana masyarakat negara berkembang seperti Indonesia menjadi ladang cuan bagi mereka. Dan ketika konser tersebut membawa keuntungan besar bagi mereka, tidak menutup kemungkinan kaum kapitalis lain dari negara lain juga akan ikut melakukan kapitalisasi lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun