Mohon tunggu...
Aripin Simbolon
Aripin Simbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum ada pencapaian

hobi menghalangi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibu Kota Nusantara sebagai Langkah Pemerintah Menuju Indonesia yang Adil dan Makmur

8 Maret 2023   07:53 Diperbarui: 8 Maret 2023   07:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tingginya tingkat kepadatan di pulau jawa bukan hanya menimbulkan masalah dalam hal perekonomian maupun pembangunan, namun juga meningkatkan potensi terjadinya berbagai  bencana, khususnya banjir, yang sudah sering terjadi di pulau jawa, khususnya di kota Jakarta dan kota padat pendudul lainnya. Selain itu, beratnya beban dipulau jawa disebut menyebabkan turunnya dataran di jawa, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa daerah-daerah yang dekat dengan laut akan tenggelam secara perlahan, termasuk kota Jakarta.

Dikutip dari website pemerintah provinsi Kaltim, masalah lain yang akan semakin memburuk di Jawa khususnya daerah Jabodetabek adalah menjamurnya permukiman kumuh serta sungai-sungai yang masih menjadi toilet terpanjang di dunia. Selain itu di Jawa khususnya Jabodetabek dan Bali semakin lama semakin mengalami krisis air bersih parah, hal ini tentu akan menimbulkan ancaman-ancaman lainnya, terutama untuk kesehatan masyarakat.

Isu tentang tenggelamnya kota Jakarta sebenarnya bukan lagi isu yang baru. Banyak kajian yang menyatakan bahwa setiap tahunnya Jakarta terus mengalami penurunan permukaan tanah 10-12 cm. Bahkan isu tenggelamnya Jakarta telah menjadi isu internasional, hal itu terjadi semenjak Joe Biden dalam pidatonya di kantor direktur intelijen nasional AS tentang perubahan iklim pada Selasa (27/7/21), menyebutkan adanya prediksi bahwa Jakarta akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.

Adapun faktor lain yang mendorong dilakukannya pemindahan ibukota negara adalah untuk menempatkan posisi ibu kota tepat berada di posisi sentral Indonesia. Selama ini posisi ibu kota negara berada pada posisi lebih condong ke sebelah barat Indonesia, begitu juga dengan pembangunan perekonomian dan infrastrukturnya yang lebih condong ke wilayah barat. Hal tersebut juga menjadi alasan penting dibangunnya IKN di Kalimantan Timur, dikarenakan posisi Kaltim yang posisinya tepat berada di tengah kepulauan Indonesia, sehingga tidak terlalu jauh dari barat ke timur maupun timur ke barat.

Menteri dalam negeri, sekaligus mantan Kapolri Tito Karnavian, dalam pidatonya menjelaskan aspek lain yang menjadi permasalahan, yakni keamanan/security . Di Jakarta, keamanan istana negara semakin lama semakin terancam, hal ini di karenakan isu-isu yang terjadi di pulau jawa khususnya daerah Jakarta semakin rawan terjadi hingga menimbulkan bentrok, selain itu jarak istana negara dengan jalan umum sangat dekat, sehingga rawan untuk terdampak apabila terjadi bentrok atau demonstrasi di sekitar istana negara. Dengan pindahnya ibu kota negara, diharapkan keamanan istana presiden maupun kantor pemerintahan lainnya di ibu kota negara akan semakin kondusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun