Dalam sejarah manusia, perselisihan dan konflik tidak pernah berhenti meletus, baik yang berskala kecil maupun luas. Jika Kita suka membaca buku-buku sejarah, hampir setiap masa terjadi suatu konflik dan perselisihan, bahkan hampir tidak ada suatu masa yang bisa dikatakan bebas dari sebuah konflik. Dan baru-baru ini, setidaknya ada dua konflik lama dan baru yang lagi booming, konflik lamanya, tentu Kalian sudah pada tahu, yaitu  Palestine dan Israel yang belum selesai, dan Rusia dan Ukraina yang baru saja mulai.
Mengapa konflik ini bisa terjadi? Ada banyak sekali penjelasan, namun singkatnya adalah perbedaan pendapat dari masing-masing kelompok, yang setiap kelompoknya sama-sama berpendapat bahwa pendapat mereka yang benar. Kemudian, dari perbedaan pendapat inilah terjadi baku hantam.
Kembali kepada judul, Pesan  anime Naruto untuk perdamaian dunia. Maksudnya gimana? Jika Kalian pernah menonton anime Naruto, meski satu episode saja, tentu Kalian sudah mengetahui genre dari anime ini, ya anime ini bergenre action. Secara garis umum, alur cerita anime ini adalah konflik antara Akatsuki dan dunia. Akatsuki, sebuah organisasi yang beranggotakan Nukenin, ingin menguasai dunia, yang tentu semua negara harus tunduk pada mereka. Di akhir cerita, semua negara shinobi beraliansi untuk melawan Akatsuki agar dunia tetap stabil.
Ya kira-kira begitulah singkatnya.
Kira-kira seperti apa pesan tersebut?
Setelah menuntaskan 720 episode series dan 10 movie, Kami menemukan dua pesan yang tentang perdamaian dunia. Dua pesan ini adalah;
1. Perang hanya meninggalkan kehancuran
Semua orang tentu setuju dengan point ini, jika perang hanya meninggalkan kehancuran. Dalam anime Naruto, dikisahkan bahwa jauh sebelum Kaguya Otsutsuki (Dewa para Shinobi yang berasal dari langit) turun ke bumi, manusia sudah berselisih satu sama lain. Dan seiring berjalannya waktu, konflik dan peperangan terus meletus silih berganti.
Apa hasil dari peperangan ini? Sama halnya seperti yang pepatah katakan, menang jadi arang kalah jadi abu. Pihak yang menang perang maupun kalah sama-sama mengalami kerugian besar, baik di sisi persenjataan maupun tentara yang tewas.Â