Mohon tunggu...
Arion Euodia Saragih
Arion Euodia Saragih Mohon Tunggu... Wiraswasta - ALL IS WELL

Alumni UNIVERSITAS PADJADJARAN(2010).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pelajar di Bahpasunsang, Simalungun Memanjat Pohon Belajar Daring

7 Agustus 2020   18:40 Diperbarui: 7 Agustus 2020   18:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Seperti inilah kondisi proses belajar lewat daring (dalam jaringan) yang harus dialami oleh para pelajar SMP & SMA di Dusun Bahpasunsang, Desa Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Untuk mendapatkan sinyal internet dalam proses belajar, para pelajar harus berjalan kaki ke areal yang lebih tinggi sejauh lebih kurang 2 Km dari Dusun Bahpasunsang, sebab jaringan internet tidak tersedia di dusun tersebut. Untuk menelepon saja sangat susah di daerah ini sebab sinyal telepon tidak tersedia, jikalaupun ada hanya pada lokasi tertentu saja.

Antusiasme para pelajar tidak surut walaupun keadaan memaksa meraka harus mengeluarkan tenaga yang lebih untuk menempuh lokasi yang terdapat jaringan internet. Sejak pagi hari, mereka sudah harus stand by di lokasi yang terdapat jaringan internet untuk memulai pelajaran mereka lewat daring.

Di tempat lokasi, mereka juga harus lebih berjuang lagi untuk mendapatkan sinyal internet yang lebih maksimal. Mereka harus rela memanjat pohon yang tinggi secara bergantian disebabkan sinyal internet tidak maksimal secara merata di lokasi tersebut, hanya pada spot-spot tertentu saja.

Perjuangan agar mendapatkan sinyal internet yang lebih maksimal mereka lakukan walaupun harus memanjat pohon tinggi. Laki-laki ataupun perempuan tidak menghalangi mereka untuk memanjat pohon.

Mereka saling membantu untuk mendownload materi pelajaran di atas pohon dan membagikannya kepada teman-temannya yang tidak dapat memanjat. Bahaya memanjat pohon terkadang tidak mereka hiraukan asalkan mereka bisa mengikuti pelajaran secara daring.

Beberapa diantara mereka harus membawa alasnya masing-masing dari rumah untuk tempat mereka belajar. Ada juga yang membuat bangku dan meja darurat sehingga memudahkan mereka mencatat pelajaran. Proses belajar seperti ini mereka lakukan setiap hari Senin hingga Jumat sejak diberlakukannya proses belajar daring.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun