Mohon tunggu...
Ario Gusmansyah
Ario Gusmansyah Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Provinsi Jambi dengan posisi sebagai Jabatan Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah (AKPD) Ahli Muda

Penulis sedang menempuh pendidikan pada Magister Manajemen Universitas Jambi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perilaku Organisasi

9 November 2024   10:22 Diperbarui: 9 November 2024   10:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perilaku Organisasional di Tempat Kerja: Kunci untuk Meningkatkan Kinerja dan Produktivitas

Perilaku organisasi mempelajari bagaimana individu dan kelompok melakukan tugas mereka dalam organisasi kerja, dan dampaknya terhadap kinerja organisasi. Hal ini mengacu pada bagaimana orang-orang dalam organisasi berkomunikasi, bagaimana mereka bekerja, pada aspek pemecahan masalah dan yang paling penting, bagaimana karyawan menghadapi perubahan dalam organisasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui perilaku organisasi tidak hanya bagi para manajer di setiap organisasi, tetapi juga bagi setiap karyawan karena hal ini membantu dalam membentuk lingkungan yang tepat untuk pertumbuhan dan fungsi organisasi.

Perilaku organisasi adalah pemahaman tentang perilaku individu dan kelompok dalam organisasi formal. Beberapa area yang tercakup dalam perilaku organisasi adalah motivasi, kepemimpinan, komunikasi, dan kerja kelompok. Namun, jika elemen-elemen ini dipahami dengan baik oleh perusahaan, ada kemungkinan mereka dapat meningkatkan lingkungan kerja perusahaan. Ketika perilaku organisasi dipraktekkan dengan baik di perusahaan, beberapa keuntungan akan terjadi dalam beberapa hal berikut, penilaian kinerja akan berada di sisi positif, pekerja akan merasa puas dan akan ada komitmen karyawan yang tinggi. Di sisi lain, perilaku organisasi yang buruk akan menimbulkan beberapa dampak seperti konflik internal, tingkat produktivitas yang rendah, tingkat pergantian karyawan yang tinggi, dan lain-lain.

Tren perkembangan dunia kerja kontemporer menunjukkan bahwa semakin penting untuk memahami perilaku karyawan di dalam organisasi. Organisasi yang positif telah diindikasikan memberikan kemungkinan karyawan untuk bekerja dalam tim, menerima dan memikul tanggung jawab, dan menerima perubahan. Hal ini sangat penting, terutama pada saat ini, ketika perusahaan mulai mengalami masalah baru atau perlu mengubah sesuatu agar tetap berhasil mendapatkan posisi di pasar. Memiliki budaya organisasi yang baik juga membantu meningkatkan internalisasi nilai-nilai positif di tempat kerja. Kemungkinan untuk mendapatkan lebih dari sekadar kontribusi yang diminta akan tinggi jika karyawan menemukan kenyamanan dan dihargai di tempat kerja tersebut. Lingkungan yang menarik dan bersahabat tidak hanya membuat para pekerja nyaman tetapi juga memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Konflik adalah salah satu masalah yang selalu ada di setiap organisasi, termasuk di tempat kerja. Namun, perilaku karyawan yang tepat dapat membantu dalam penyelesaian konflik tanpa mempengaruhi aktivitas organisasi.

Dalam menjaga perilaku organisasi yang baik, manajemen dan pemimpin tim harus mencari cara untuk meningkatkan komunikasi di antara para karyawan. Komunikasi yang tepat sangat penting sekali lagi untuk memastikan bahwa hubungan kerja yang baik tercipta bagi anggota tim. Selain itu, menawarkan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan juga penting. Pelatihan yang tepat juga akan membantu karyawan mempelajari keterampilan dasar yang dapat meningkatkan input mereka di perusahaan. Hal ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja yang merupakan faktor dari program pengembangan pribadi.

Terakhir, dalam lingkungan internal yang mempengaruhi perilaku orang-orang di dalam organisasi adalah pemimpin yang inspiratif. Sebagai contoh, jika seorang pemimpin dapat membujuk bawahannya untuk bekerja lebih keras, maka itu akan menjadi budaya organisasi yang tepat. Oleh karena itu, diversifikasi karyawan perusahaan akan semakin tepat ketika metode lain melibatkan penggunaan keragaman dalam menghasilkan ide dan inovasi dalam pekerjaan. Dengan kata lain, situasi dari sisi perilaku organisasi berarti bahwa organisasi bekerja lebih baik, karyawan membangun kondisi kerja yang lebih baik dan, oleh karena itu, organisasi yang lebih baik bekerja lebih efisien. Atas dasar ini, pengetahuan dan pengendalian perilaku organisasi dapat berfungsi dengan baik sebagai paradigma teoritis dan digunakan secara aktif dalam praktik adalah satu-satunya cara agar perubahan dapat diwujudkan dan pekerjaan yang berkelanjutan dapat dilakukan dalam lingkungan yang terus berubah. Lingkungan kerja yang ramah sama pentingnya dengan sarana dan prasarana yang baik untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan di masa yang akan datang dan menambah kebahagiaan bagi setiap anggota Perusahaan sehingga secara tidak langsung akan berdampak positif terhadap  peningkatan kinerja dan produktivitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun