Pada bagian awal film ini menceritakan pertentangan antara ilmu pengetahuan dan agama, kemudian diperjelas bahwa ilmu pengetahuan berdiri sendiri. Hal terseut dibuktikan oleh seorang ilmuawan wanita bernama Dr. Eleanor Ellie, dimana ilmuwan tersebut tidak mempercayai adanya Tuhan atau atheis. Ilmuwan tersebut melakukan sebuah riset penelitian tentang bintang-bintang, Penelitiannya dilakukan dengan mencari frekuensi gelombang radio. Penelitian tersebut akhirnya membuahkan hasil, Dr. Ellie mendengar sebuah suara pada sebuah frekuensi 4,4623 gigahertz yang asalnya dari Vega, kemudian suara tersebut diubah kedalam bentuk visual yang ternyata seperti sebuah rekaman masa lalu. Setelah dianalisa lebih lanjut ternyataaudio tersebut merupakan kode-kode rahasia dari luar angkasa yang berisi informasi penting. Penemuan tersebut akhirnya dipublikasikan, akan tetapi mendapat banyak pertentangan dan penolakan pada penelitian tersebut terutama dari kaum agama. Akhirnya kode-kode rahasia tersebut berhasil dipecahkan, kode tersebut menunjukan tentang rancangan sebuah alat yang mampu menembus batas ruang. Hal terseut semakin membuat besar penolakan terhadap penelitian tersebut karena disinyalir melebihi kuasa Tuhan, terlebih lgi ilmuan utama yang melakukan riset tidak mempercayai Tuhan. Tapi penelitian tetap berjalan, dan alat penembus ruang dan waktu tersebut dibuat.
Sang ilmuwan sebagai orang pertama yang menguji alat tersebut berhasil menembus batas ruang dan waktu yang berbeda dengan bumi. Alam semesta tergambar dengan jelas dan terlihat sangat menakjubkan bagi ilmuwan tersebut. Ilmuan itu melewati beberapa lubang cacing dan sesekali berhenti, disalah satu pemberhentiannya ia melihat sebuah bintang yang ia perkirakan itu Vega. Kemudian ia melihat sebuah system dengan 4 matahari dan kejadian bintang. Semua pengalaman yang dialaminya tidak mampu ia ucapkan dengan kata-kata. Setelah melewati 18 jam perjalanan akhirnya Dr. Ellie pulang kembali kebumi tapi ternyata ia hanya pergi dalam waktu satu menit waktu bumi. Dr. Ellie pulang tanpa hasil apapun yang menunjukan sebuah bukti bahwa ia melakukan perjalanan waktu, hal itu membuatnya tidak dipercayai oleh pihak pemerintah yang mendukung risetnya. setelah Dr. Ellie mengobrol dengan seorang ahli agama yang ia kenal membuatnya mendapatkan jawaban atas apa yang telah ia alami dalam perjalanan waktu tersebut, bahwa Tuhan lah yang berada di atas segala-galanya Tuhan Maha Pengatur segala kejadian alam semesta ini. Melalui pengalaman besar itulah kemudian sang ilmuwan semakin yakin bahwa Tuhan yang telah mengatur segala sesuatu alam semesta. Ilmuwan yang sebelumnya tidak percaya terhadap tuhan dan hanya mengandalkan ilmu pengetahuan saja, akhirnya mempercayai kebesaran Tuhan setelah melakukan perjalanan waktu yang memaparkan dengan jelas beberapa kejaidan alam semesta yang tidak dapat diungkapkannya dengan kata-kata dan tidak bisa dijelaskan melalui ilmu pengetahuan.
Pada bagian akhir cerita menunjukan bahwa hubungan antara ilmu dan agama adalah cara memperoleh sebuah kebenaran yang ternyata segala sumber kebenaran adalah Tuhan. Hanya saja cara memperoleh kebenaran antara keduanya yang berbeda. Ilmu pengetahuan memperoleh kebenaran dengan cara melakukan berbagai riset dan penelitian yang dapat diterima nalar manusia yang akhirnya bukti kebesaran Tuhan Nampak jelas dihadapan. Sedangkan agama dengan cara meyakini sebuah kebenaran dan kebesaran Tuhan dengan menjalankan ritual-ritual keagamaan seperti ibadah. Ada beberapa hal yang ilmu pengetahuan tidak bisa jelaskan, seperti “kenapa alam semesta ini sangat teratur beredar?”, diamana pertanyaan tersebut hanya dapat dijelaskan ketika kita meyakini akan keagungan Tuhan. Dan pada akhirnya antara ilmu dan agama bisa saling membantu dan menjelaskan berbagai persoalan satu sama lain, maka diperlukannya mempelajari keduanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H