Berbagai hal yang bisa dilakukan untuk mengapresiasikan seni musik salah satunya yaitu dengan menjadi seorang penyanyi, seorang pemain musik dan menjadi guru musik. Salah satu bentuk sederhana contohnya adalah dengan ditandinya oleh banyaknya pengamen, baik itu pengamen-pengamen elit misalnya artis yang bekerja sebagai musisimaupun pengamen kelas bawah yang dalam hal ini biasanya terdapat disekiatar lampu merah ataupun tempat-tempat umum lainnya. Jenis Pengamen yang ada dilampu merah sangat bervariasi jenisnya yang diantarnya yaitu jenis pengamin individu maupun group pengamen (berkelompok). Usianyapun rekatif variatif juga, dari yang mulai anak-anak sampai pada sudah dewasa pun ada. Pengamen yang mempuai group (kelompok), saat ini banyak menarik perhatian publik karena dengan alat musik yang mereka gunakan, mereka mengkolaborasikan antara pemaian satu dengan pemain lainnya sehingga mengahasilkan suara perpaduannya yang sanagt enak untuk didengar. Pengamin jenis ini dapat dikatakan menarik karena alat music yang mereka pakai adalah alat musik tradisional.
Berdasarkan pengamatan saya, Jenis alat musik dari permaianan pengamen jalanan yang saat ini populer adalah alat musik yang menggunakan “Angklung”. Angklung sendiri merupkanalat musik tradisional khas Jawa Barat yang terbuat dari bamboo yang apabila dibunyikan akan menghasilkan suara indah. Apabila angklung dipandukan dengan gendang yang sederhana (mereka buat sendiri) maka akan menghasilkan kombinasi musik tradisonayang mengantarkan pendengarnya ikut hanyaut dalam buain kombinasi irama yang dibawakannya. Sebagian besar dari mereka menyanyikan lagu dangdut koplo yang sekarang memang sdang naik daun sehingga banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat tua maupun muda. Musik pop juga mereka tampilkan namun dalam hal ini mungkin dengan sedikit mengubah aransemen lagu kedalam dangdut kroncong. Lampu merah adalah salah satu tempat mereka berkarya, menyuguhkan kemampuan bermusik mereka pada khalayak umum dengan mengharapsedikit upah dari para pendengar mereka. Lampu merah Malioboro adalah tempat yang juga mereka sambangi untuk berbagi kegembiraan dengan sesama, diwaktu malam tiba mereka bersiap untuk mengais rejeki diantara pengunjung Malioboro. Ketika merEka mulai menyanyikan 1 lagu saja, para pengunjung banyak yang berkerumun mengelilingi para pemain musik itu. Banyak diantara pengunjung yang tanpa malu berjoget didepan pengunjung lainnya dengan berbaur dengan musisi jalanan itu.
Menurut saya, mereka lebih pantas dijuluki sebagai musisi jalanan ketimbang pengamen. Para musisi jalanan itu begitu semangat memainkan alat music dengan aransemennya masing-masing sambil menyanyikan lagu dangdut koplo dengan sesekali diselingi lagu pop. Mereka sangat kelihatan puas dan gembira ketika sebagian besar penunjung terlihat terhiburdan senang walaupun dalam hal ini mungkin hasil yang mereka dapatkan tidak seberapa apabila dibandingkan dengan keringat serta tenaga yang mereka keluarkan.
Jika saya perhatikan dari tahun ke tahun berikutnya, pengamen jalanan menjadi lebih berkembang nilai seninya. Hal itu ditandai dengan kualitas musik music yang semakin cantik dan menawan. Berdasarkan hal ini maka yang semula pengamen dating dari satu tempat ke tempat lainnya menjadi mempunyai stand tempat dimana itu dapat digunakan untuk menyedot perhatian masyarakat untuk melihat serta menikmati dari permainan yang mereka bawakan. Cita rasa musik trandisional menjadi garapan utama untuk mereka kembangkan. Perhatian ini tidak hanya menyedot wisatan lokal bahkan wisatawan mancapun ikut menyaksikan dan menikmati syair lagu yang mereka bawakan.Strategi mereka sudah cukup matang dengan memilih musik radisonal sebagai lagu utama dalam permainan mereka karena music tradional itu sangat khas jadi bagi setiap orang akan asing apabila mereka mendengarkannya sehingga menggiring mereka untuk melihat jenis permainan music seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H