"Tetap panjang dan tidak diketahui muaranya"
"Bagaimana mungkin kita bisa bertemu kembali?"
"Aku pun berpikir demikian, setelah ada sesuagu yang mengganjal difikiran ada benarnya perkataanmu"
"Tentang apa?"
"Tentang panjang dan tidak jelasnya hari ke hari"
"Aku mulai berfikir"
"Soal apa?"
"Bagaimana jika toko tempat kita bertemu tidak ada besok atau lusa"
"Lalu?"
"Bagaimana jika jalanan tiba-tiba ditutup sehingga rute yang biasanya dilewati harus berubah"
"Maksudmu kau bisa marah apabila toko ini tiba-tiba saja libur, atau penjualnya dengan sengaja berlibur ke luar kota sambil bersenang-senang sementara kita tidak bisa bertemu?"