Baru baru ini pemerintah merencanakan untuk pembelian subsidi bbm dengan tipe solar dan pertalite harus menggunakan aplikasinya. Saya rasa tindakan ini dirasa cukup tepat mengingat generasi sekarang harus berdekatan dengan gawai secara terus menerus.
Akan tetapi hal ini bisa saja menjadi hal yang berlawanan mengingat penggunaan gawai di tempat pengisian bahan bakar bisa memicu hal-hal yang tidak diinginkan misalnya.
Selain itu rencana pemerintah untuk mengarahkan para customernya melakukan registrasi terlebih dahulu, mungkin saja untuk dapat menyalurkan subsidi dengan tepat sasaran. Â Di lain sisi ide ini dirasa menjadi alternatif atau terobosan baru.
Mungkin saja hal ini adalah sebagai pengimbang arus digital yang terus berkembang. Misalnya di masa mendatang customer tidak perlu ke tempat pengisian pom untuk mendapatkan bahan bakar mesin, atau barangkali bahan bakar tersebut di kemudian hari dapat diantar seperti makanan atau pesanan barang pada umumnya. Hal ini tentu saja menarik.
Meskipun kemungkinan seperti customer tidak memiliki gawai untuk mengikuti program semacam itu tidak dapat dihindari sama sekali.
Impresi dari pengguna dan pihak pemberi layanan mungkin harus saling memberikan timbal balik.
Masyarakat bisa saja memilih cara lain misalnya lebih ke arah beli di penyedia bensin eceran jika dirasa terlalu rumit prosesnya. Karena pengguna customer tidak hanya generasi milenial saja yang sudah terbiasa menggunakan gawai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H