Sampai hari ini, polisi moral seakan menjadi pekerjaan sampingan para masyarakat Indonesia. Entah itu karena dadakan atau memang sudah ada benih-benih 'kepolisian' dalam diri wkwkwk.
Melihat maraknya polisi moral yang muncul diberbagai lini masa sosial media membuat para pembacanya semakin eneg, bukan malah membuat kita menjadi sadar. Malah membuat kita menjadi ilfeel, melihat fenomena ini mungkin motivasi para polisi moral adalah mengingatkan. Jatuhnya jadi menghujat, bisa juga mungkin mereka terlihat lelah dengan aktivitas sehari-hari. Kemudian terpapar berita-berita yang demikian, memunculkan jiwa-jiwa perfeksionisme kemoralan.
Bisa juga mungkin para polisi moral ini sedang krisis eksistensi diri, di dunia nyata kurang diakui keberadaannya. Sehingga ketika ada peluang di dunia maya untuk menunjukkan kebolehannya, maka dengan keyboard--boom eksistensi diri terpenuhi. Huh cemen! cari eksistensi diri sampai segitunya. Hehehe tapi gapapa gak haram, gak ada hukum yang melanggar. Yang ada pasal ITE perbuatan tidak menyenangkan wkwkwk.
Ini antara aku dan polisi moral, juga dia peng-iya polisi morallll. Huuuuuuuh!
Moral, moral, moral. Norakk!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H