Mohon tunggu...
Ari Nurhamdiyah
Ari Nurhamdiyah Mohon Tunggu... -

human being. often do any mistakes. a part of UIN SUKA JOGJA '15.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ini Cara-cara Mengurangi Kesedihan Saat Patah Hati

27 Desember 2015   18:32 Diperbarui: 27 Desember 2015   19:03 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam sebuah pertemuan pasti akan mengalami perpisahan nantinya. Karena Tuhan telah menciptakan semuanya secara seimbang dan berpasang-pasang. Dalam suatu hubungan percintaan yag sudah terajut tidak selamanya berakhir dengan apa yang diimpikan. Hubungan yang manis bisa berakhir dengan sangat pahit. Berakhirnya sebuah jalinan percintaan bukan berarti berakhir tak meninggalkan bekas.

Mengingat kenangan bahwa kalian pernah berdua memimpikan hal-hal yang manis di masa yang akan datang, mengingat semua janji manis berdua yang bahkan tidak ada yang mampu mewujudkannya lagi, mengingat segala kata cinta yang pernah terungkap kini bagai kata-kata yang tak memiliki makna membuat sebagian besar orang yang berakhir hubungan percintaannya sulit menerima bahwa hubungannya memang sudah kandas.

Mungkin bagi beberapa orang hubungan mereka memang berakhir namun bukan rasa cinta mereka tidak ikut serta berakhir. Hal tersebut merupakan salah satu momen yang sangat menyakitkan. Perasaan yang tidak ikut berakhir setelah menyetujui untuk berpisah menyebabkan banyak orang mengalami saat-saat yang sangat sulit. Melalui beberapa tips dibawah, saya berharap bahwa orang-orang yang sedang mengalami patah hati bisa segera bangkit.

Menangislah, tidak usah ditahan

Menangis adalah hal yang wajar. Siapa yang tidak sedih kehilangan orang yang mereka cintai, yang mereka harapkan bisa menghabiskan waktu tua bersama, yang mereka harapkan bisa bergandengan tangan bersama selamanya. Menangislah, karena itu akan mengurangi sesak dan sedih yang tengah kamu rasakan. Menangis bukan sesuatu yang memalukan. Menangislah sepuasmu! Dan diakhir tangisanmu kamu harus menyadarkan dirimu bahwa benar semuanya sudah berakhir. Dia bukan lagi orang yang mencintaimu. Akan ada orang yang lebih mencintaimu nantinya, bukan orang yang memutuskanmu dan meninggalkanmu bahkan dengan semua cinta yang kamu miliki.

Tuliskan kesedihanmu

Menulis adalah salah satu usaha untuk mengurangi kesedihan kita. Saat seseorang merasakan apa itu patah hati, kesedihan akan membuatnya mendadak ahli membuat bait demi bait yang mencurahkan apa yang dirasakannya. Banyak media untuk menulis di era ini, blog ataupun yang lainnya bisa menjadi pilihannya. Tapi hanya sebagai saran pribadi, tidak usah menulis di media apapun dimana mantan kekasihmu bisa melihatnya. Tidak usah menulis betapa kehilangannya kita pada seorang yang bahkan memutuskan hubungan kalian. Tak usah menunjukkan kesedihan kita pada mereka ataupun betapa beratnya mengatasi rasa cinta yang tak kunjung usai meski hubungan kalian telah berakhir.

Curhat kepada orang lain

Inilah pentingnya memiliki teman baik. Kesalahan manusia pada umumnya adalah melupakan teman baiknya saat mereka memiliki seorang kekasih. Selalu bergantung pada kekasihnya dan tidak berpikir bahwa tidak ada jaminan hubungan percintaannya akan berakhir dengan bahagia seperti yang dibayangkan. Saat akhir itu datang kita tidak memiliki teman untuk curhat, karena kita sudah terbiasa melakukan semua dengan mantan pasangan kita. Jadi ingatlah bahwa teman baik kita juga penting.

Manjakan dirimu

Cobalah berdamai dengan dirimu sendiri dengan cara lebih memanjakannya. Misalnya membeli makanan dan minuman kesukaanmu. Jangan hanya memikirkan patah hatimu saja. terkadang beban pikiran bisa membuat sebagian orang kehilangan berat badannya. Sudah kehilangan cinta lantas kamu mau kehilangan berat badan juga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun