Mohon tunggu...
Ari Nurhamdiyah
Ari Nurhamdiyah Mohon Tunggu... -

human being. often do any mistakes. a part of UIN SUKA JOGJA '15.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Kritikan Lebih Seperti Tuduhan

16 September 2015   09:30 Diperbarui: 16 September 2015   09:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam kehidupan sehari-hari interaksi sosial antar manusia memang tidak bisa dihindari. Tiap interaksi seharusnya bisa membuat kita lebih memahami berbagai karakter yang ada di sekeliling kita. Seringkali kita menemukan sesuatu yang kita anggap tidak pas dari orang lain dipandangan kita. Berawal dari sesuatu yang tidak pas tadi bermunculan berbagai kritik dari diri kita untuk orang lain.

            Hal yang sangat menyebalkan adalah saat orang yang melontarkan kritikan kepada kita tidak benar-benar mengetahui orang seperti apa kita. Mereka lebih seperti “Orang asing” bagi kita. Seringkali orang-orang asing tersebut memberi suatu komentar pedas kepada kita sedangkan kita sendiri merasa bahwa isi komentar tersebut bukan diri kita sama sekali. Pada akhirnya kritikan dari orang-orang asing tersebut lebih seperti sebuah tuduhan.

            Memang seseorang yang melontarkan kritikan pasti mempunyai alasan kenapa dia sampai memberi kita kritikan tersebut. Kawan-kawan kompasianer, jika kita belum mengenal orang yang hendak kita lempari segudang kritikan, ada baiknya kita mencoba mengenal orang tersebut, bukan hanya sekedar tahu lalu kita sudah berani mengkritiknya dengan kritikan pedas.

            Kita sebagai manusia hendaknya sudah jelas mengetahui bahwa “No Body’s Perfect”. Begitu pula dengan diri kita, bisa jadi kita juga  sebenarnya tidak jauh lebih baik dari orang tersebut. Bayangkan jika kita berada di posisi orang tersebut, pasti kita juga sakit hati jika dikritik oleh orang yang hanya berpapasan dengannya di dalam kelas tanpa pernah mencoba berkomunikasi sebelumnya. Sudah menjadi keharusan jika kita tidak mengenal baik hendaknya kita menjaga segala ucapan kita. Adab untuk memberi kritik kepada seseorangpun seharusnya kita bisa menggunakan bahasa yang santun dan sopan, baik untuk seseorang yang kita kenal baik maupun yang kurang baik.

            Lantas bagaimana jika kita adalah orang yang menerima kritikan? Apa sikap kita yang paling tepat untuk dilakukan? Pertama kita tampung segala ucapan mereka. Jika kritikan dari seseorang terasa terlalu pedas dan kita merasa isi dari kritikan tersebut sama sekali bukan mencerminkan diri kita, tampung saja dan jangan terbawa emosi. Jadikan segala sesuatu yang terjadi kepada kita sebagai sebuah pelajaran untuk hidup kita. Coba renungkan apa yang membuat orang lain sampai memberikan kritikan tersebut kepada kita. Dari situ bisa membuat kita selangkah lebih maju dari pada orang yang memberi kritikan kepada kita, karena kita tahu apa yang sebenarnya mereka pikirkan tentang kita, lantas kita bisa memperbaiki diri kita. Dari hal tersebut juga kita bisa belajar untuk ikhlas menerima segala kritikan orang, meski lebih sering seperti tuduhan bagi kita. Karena kita tidak perlu menjelaskan kepada orang lain bahwa kita tidak seperti yang mereka pikirkan, cobalah untuk merangkul orang tersebut sehingga mereka sendiri yang bisa mengubah peniaiannya tentang kita. Yang paling penting adalah jangan terlalu dipikirkan. Terkadang ada beberapa orang yang terlalu memikirkan sesuatu, sehingga bisa mempengaruhi keadaan psikisnya. Ini bisa berdampak sangat buruk, bisa jadi dia tidak bersemangat beraktivitas, atau dia menjadi pemurung. Hal ini perlu dihindari, pikirkan saja bahwa kamu yang lebih tau dirimu, bukan mereka. Tetap lakukan hal-hal yang menyenangkan, yang kamu suka, dan yang biasa kamu lakukan. Cari kegiatan yang positif agar tidak ada waktu untuk kita memikirkan kritikan tersebut terlalu dalam. Kritikan yang lebih seperti tuduhan-tuduhan tersebut akan hilang dengan sendirinya.

            Jika kita meninggalkan sesuatu yang baik, maka kebaikan pula yang akan datang kepada kita. Maka jangan pernah melakukan hal buruk jika kita tak mau mendapatkan sesuatu yang buruk juga. Tidak ada orang yang sempurna, begitu pula kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun